Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga menilai Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) gagal menjadi capres.
Menurutnya, AHY lebih layak menjadi cawapres. Ada tiga pertimbangan AHY layak menjadi cawapres dalam Pilpres 2024.
Baca Juga: Masih Ada Saja yang Bela ACT, Denny Siregar Langsung Mengaku Dirinya Jijik
"Pertama, elektabilitas AHY masuk lima besar," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Jumat (8/7).
Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menyebut konsistensi elektabilitas AHY menunjukan kelayakannya menjadi cawapres.
"AHY dapat menambah pundi-pundi suara secara signifikan bagi capres yang didampinginya," ucapnya.
Hal yang kedua yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipasangkan dengan AHY memiliki elektabilitas yang tinggi.
"Dari simulasi beberapa pasangan capres-cawapres, pasangan Anies-AHY sangat kompetitif sehingga berpeluang besar untuk menang," sebutnya.
AHY masih berusia muda dan kelayakannya tak perlu diragukan.
"Hal itu didukung juga latar belakang pendidikannya yang sangat baik dan kariernya yang terbilang moncer saat masih di TNI," tuturnya.
Baca Juga: MK Kembali Tolak Gugatan PT 20 Persen, Rocky Gerung Langsung Ingatkan Soal Potensi Gerakan Rakyat
Terakhir, dia beberapa kali memperoleh elektabilitas dua besar sebagai ketum parpol.
"Ini artinya, elektabilitas AHY hanya kalah dengan Prabowo Subianto," lanjutnya.
Jamiluddin menyimpulkan, hal tersebut sudah cukup bagi Partai Demokrat untuk mendorong AHY sebagai cawapres saat menjalin koalisi dengan partai lain.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar