Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank DBS Indonesia Cs Salurkan Kredit Sindikasi Rp8,9 Triliun ke Charoen Pokphand

Bank DBS Indonesia Cs Salurkan Kredit Sindikasi Rp8,9 Triliun ke Charoen Pokphand Kredit Foto: DBS
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) telah menandatangani fasilitas kredit sindikasi bergulir (syndicated revolving credit facilities) senilai US$200 juta atau sekitar Rp 2,99 triliun (asumsi kurs Rp 14.978 per dolar AS) dan dan Rp6 triliun yang difasilitasi oleh 22 bank.

PT Bank DBS Indonesia berperan sebagai salah satu co-coordinator dan lender untuk transaksi ini. Transaksi serupa dijalankan secara reguler oleh CPIN dan kerja sama ini merupakan transaksi kedelapan CPIN guna mendukung kebutuhan umum perusahaan.

Dalam perjalanannya, Bank DBS Indonesia menjalin relasi yang baik dengan CPIN dan sudah berpartisipasi sejak transaksi sindikasi pertama pada 2007.

Baca Juga: Gandeng Lakuemas, digibank by DBS Hadirkan Fitur Bayar Ringkas

Corporate Banking Head, PT Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie mengatakan, sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan positif (purpose-driven bank), Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi positif bagi masyarakat, termasuk dalam pemberian pinjaman sindikasi kepada CPIN.

"Peran Bank DBS Indonesia sebagai co-coordinator dalam pemberian pinjaman kepada CPIN kali ini mendorong kami untuk melakukan kolaborasi strategis serupa di berbagai industri guna memberikan dampak positif bagi industri, masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (8/7/2022).

Beroperasi secara komersial sejak 1972, CPIN bergerak dalam bidang pakan ayam, pengembangbiakan dan budidaya ayam pedaging beserta pengolahannya, dan produksi makanan olahan. Selain itu, CPIN juga melakukan pelestarian ayam termasuk unit cold storage, penjualan pakan unggas, ayam, dan bahan dari sumber hewani di Indonesia.

Kerja sama antara CPIN dan Bank DBS Indonesia ini dilakukan untuk menumbuhkan serta mengukuhkan posisi CPIN sebagai pelaku usaha unggas yang paling terintegrasi secara vertikal (vertically-integrated poultry player) di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: