Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kalau Sudah Marah Emang Mengerikan, Anies Baswedan Berikan Instruksi Tegas Demi DKI Jakarta

Kalau Sudah Marah Emang Mengerikan, Anies Baswedan Berikan Instruksi Tegas Demi DKI Jakarta Kredit Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menyusul kualitas udara Jakarta yang menduduki posisi pertama di dunia dengan indeks kualitas udara tidak sehat mencapai indeks 188 pada Rabu (15/6/2022).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan tegas mengatakan mencabut izin pabrik atau perusahaan penghasil polusi berlebih.

Baca Juga: Pemerintah Ketinggalan Soal ACT, Kasus Dana Umat Efeknya Bahaya, Kemensos Harus Segera Lakukan Ini!

"Ketika ada sebuah perusahaan yang mengotori udara, kami ambil langkah mencabut izin lingkungan hidupnya," ucap Anies saat ditemui di Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara, dikutip dari Antara, Minggu (10/7/2022).

Anies menilai, ranah industri merupakan salah satu penyumbang polusi terbesar di DKI Jakarta. Walau polusi dari wilayah industri luar wilayah Jakarta juga kerap memengaruhi kualitas udara Jakarta.

Dirinya juga tak menyebutkan secara spesifik kawasan industri di wilayah mana saja yang kerap mempengaruhi kualitas udara Ibu kota.

"Ini menggambarkan kondisi udara di sebuah wilayah tidak terlepas dari wilayah-wilayah yang lain karena udara dan angin tidak memiliki KTP," kata Anies.

Baca Juga: Perintah Keras MUI Soal Kasus Mas Bechi, Pesantren Shiddiqiyyah Harus Dengar!

Anies mengajak seluruh pemangku jabatan di wilayah lain agar kompak menanggulangi polusi berlebih.

"Kami ingin agar semua ambil tanggung jawab karena kemudian konsekuensi dari udara yang tidak sehat itu dirasakan oleh semua termasuk kami yang di Jakarta," terang Anies Baswedan.

Dia berharap dengan adanya rasa tanggung jawab atas pengurangan polusi udara di wilayah sekitar, tidak ada aksi saling tuding antar pemangku jabatan terkait penyebab buruknya kualitas udara.

Baca Juga: Izin Dicabut dan Rahasia Terbongkar, Nasib Pesantren Shiddiqiyyah Usai Mas Bechi Diciduk, Simak!

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria saat itu menyatakan volume kendaraan yang meningkat dinilai memicu kualitas udara Ibu Kota menjadi buruk.

"Memang Jakarta ini cukup padat. Kendaraan kembali normal, ada peningkatan polusi," ungkap Riza.

Di sisi lain, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI mencatat suhu udara yang rendah dan tingkat kelembaban yang tinggi membuat akumulasi polutan sehingga mendorong polusi udara di Ibu Kota.

Baca Juga: Soal Prestasi, Kader PDIP Ini Emang Gak Usah Ditanya, Masyarakat Sendiri Bersaksi Soal Jasa Ganjar!

"Akibatnya polutan pencemar udara terakumulasi di lapisan troposfer," imbuh Humas DLH DKI Yogi Ikhwan di Jakarta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: