Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Shinzo Abe Tewas, Keamanan Disebut Cacat, Polisi Jepang Blak-blakan Kuak Hal Ini

Shinzo Abe Tewas, Keamanan Disebut Cacat, Polisi Jepang Blak-blakan Kuak Hal Ini Kredit Foto: Reuters/Jorge Silva

Senjata mentah

Petugas keamanan menukik ke arah pria bersenjata itu, yang tidak berusaha lari.

Senjata laras kembar yang membunuh Abe dibuat dengan kasar dari logam dan kayu, dibungkus dengan selotip hitam tebal. Beberapa senjata buatan tangan dan bahan peledak kemudian ditemukan di rumah tersangka.

Baca Juga: Shinzo Abe Wafat, JK Kehilangan Sahabat

Abe terluka di leher dan mengalami pendarahan hebat saat dia diterbangkan ke rumah sakit.

Dia dikatakan sadar dan responsif dalam beberapa menit setelah serangan, tetapi dokter mengatakan tidak ada tanda-tanda vital yang terdeteksi pada saat dia dipindahkan untuk perawatan.

Petugas medis bekerja berjam-jam untuk menyelamatkannya sebelum dia dinyatakan meninggal pada Jumat, pukul 17.03 waktu setempat.

Di media sosial Jepang, tagar 'kami menginginkan demokrasi, bukan kekerasan' menjadi trending sepanjang hari Jumat. Banyak pengguna juga mengungkap kengerian serta rasa jijik mereka atas insiden tersebut.

Pada tahun 2014, hanya ada enam insiden kematian senjata di Jepang. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan Amerika Serikat, yang mencatatat hingga 33.599 kasus pada tahun itu. 

Di Jepang, warga harus menjalani ujian ketat dan tes kesehatan mental untuk membeli senjata, dengan hanya shotgun atau senapan gentel dan senapan angin yang diperbolehkan.

Abe pertama kali menjabat selama satu tahun pada 2006, dan diteruskan pada tahun 2012 hingga 2020 sebelum mengundurkan diri dengan alasan kesehatan. Saat menjabat, dia mendorong kebijakan yang lebih tegas tentang pertahanan dan kebijakan luar negeri dan telah lama berusaha untuk mengubah konstitusi pasifis Jepang pascaperang.

Abe juga telah mendorong kebijakan ekonomi yang kemudian dikenal sebagai 'Abenomics', yang dibangun di atas pelonggaran moneter, stimulus fiskal, dan reformasi struktural.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: