Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menyesuaikan Harga BBM, Pertamina Klaim Tetap Jaga Daya Beli Masyarakat

Menyesuaikan Harga BBM, Pertamina Klaim Tetap Jaga Daya Beli Masyarakat Petugas mengisi BBM ke kendaraan konsumen di SPBU 14.223.301 Jalan Sisingamangaraja, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Rabu (13/4/2022). Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan stok BBM dan LPG aman selama Ramadhan dan mudik Idul Fitri 1443 H dengan menyediakan 891 unit mobil tangki, 30 unit Bridger Avtur, 254 unit mobil pembawa LPG (skid tank) dan 32 unit mobil tangki dispenser. | Kredit Foto: Antara/Fransisco Carolio
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading, memastikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi, yaitu Pertalite dan solar maupun liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram tidak mengalami perubahan.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatalan, kondisi tersebut diambil di tengah tren Indonesian Crude Price (ICP) untuk BBM dan Contract Price Aramco (CPA) untuk LPG yang masih tinggi.

“Pemerintah melalui Pertamina terus menjaga daya beli masyarakat dengan menjaga ketersediaan energi dengan harga yang terjangkau, jadi Pertalite, solar, dan LPG 3 kg dijual dengan harga yang tetap,” ujar Irto saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Senin (11/7/2022).

 Baca Juga: Pertamina Lakukan Penyesuaian Harga BBM, Berikut Daftarnya

Irto mencatat, ICP per Juni menyentuh angka US$117,62 per barel atau lebih tinggi sekitar 37 persen dari ICP pada Januari 2022.

Begitu pula dengan LPG, tren harga (CPA) masih di tinggi pada Juli ini mencapai US$725 per Metrik Ton (MT) atau lebih tinggi 13 persen dari rata-rata CPA sepanjang tahun 2021.

Melihat tren ini, Irto mengatakan bahwa Pertamina Patra Niaga melakukan penyesuaian harga untuk produk bahan bakar khusus (BBK) atau BBM nonsubsidi, di antaranya Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite serta LPG nonsubsidi seperti Bright Gas. Untuk saat ini, hanya Pertamax yang merupakan BBM nonsubsidi, namun harganya tidak berubah.

“Penyesuaian ini memang terus diberlakukan secara berkala sesuai dengan Kepmen ESDM 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga jenis bahan bakar umum (JBU). Penyesuaian harga ini dilakukan mengikuti tren harga pada industri minyak dan gas dunia. Saat ini penyesuaian kami lakukan kembali untuk produk ertamax Turbo dan Dex Series yang porsinya sekitar 5 persen dari total konsumsi BBM nasional, serta produk LPG nonsubsidi yang porsinya sekitar 6 persen dari total konsumsi LPG nasional,” ujarnya.

Adapun harga baru seluruh produk ini berlaku mulai 10 Juli 2022. Untuk Pertamax Turbo (RON 98), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp16.200 sebelumnya Rp14.500, Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp16.500 sebelumnya Rp13.700, dan Dexlite (CN 51) menjadi Rp15.000 per liter dari sebelumnya Rp12.950 untuk wilayah DKI Jakarta atau daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) 5%. Untuk LPG nonsubsidi seperti Bright Gas akan disesuaikan sekitar Rp2.000 per kg.

“Seluruh penyesuaian harga di angka sekitar Rp2.000 baik per liter untuk BBM dan per kg untuk LPG, harga ini masih sangat kompetitif dibandingkan produk dengan kualitas setara. Untuk yang subsidi, pemerintah masih turut andil besar dengan tidak menyesuaikan harganya,” tutupnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: