Dengan Sigap Petugas Imigrasi Lakukan Ini Sebelum Gotabaya Rajapaksa Kabur ke Dubai
Gotabaya Rajapaksa yang telah resmi mengundurkan diri sebagai presiden Sri Lanka batal melarikan diri ke Dubai, Uni Emirat Arab. Kaburnya Rajapaksa sukses dicegat oleh petugas imigrasi di bandara Kolombo.
Tuntutan rakyat Sri Lanka sejak tiga bulan lalu agar Rajapaksa mundur dari jabatannya membuat situasi semakin panas. Saat menjabat presiden, dia menikmati kekebalan dari penangkapan, dan diyakini berniat kabur ke luar negeri sebelum mengundurkan diri, untuk menghindari tuntutan hukum.
Baca Juga: Gotabaya Rajapaksa Mundur, Pengunjuk Rasa Girang, Sri Lanka Mau Dibawa ke Mana?
Tapi, petugas imigrasi Sri Lanka menolak memberikan cap pada paspornya. Rajapaksa dan istrinya pun menghabiskan malam di pangkalan militer di sebelah bandara dan melewatkan empat penerbangan ke Uni Emirat Arab.
Saudara Rajapaksa, Basil, yang mengundurkan diri pada April lalu sebagai enteri euangan, mengalami nasib serupa, saat hendak kabur ke Dubai. Dia mencoba menggunakan layanan bisnis, tetapi staf bandara dan imigrasi tidak melayaninya.
“Ada beberapa penumpang lain yang memprotes Basil yang naik ke pesawat mereka. Saat itu situasi tegang, jadi dia buru-buru meninggalkan bandara,” kata seorang pejabat bandara kepada AFP.
Basil, pemilik kewarganegaraan ganda, Sri Lanka dan Amerika Serikat, harus mendapatkan paspor baru. Karena paspor lamanya tertinggal di Istana Presiden yang dikepung massa. Sumber resmi mengatakan, sebuah koper penuh dokumen juga ditinggalkan di gedung megah itu bersama uang tunai 17,85 juta rupee (Rp3,36 miliar).
Tidak ada kabar resmi dari kantor presiden tentang keberadaan Rajapaksa, yang juga Panglima Angkatan Bersenjata dengan sumber daya militer yang dimilikinya.
“Salah satu opsi yang masih terbuka bagi Rajapaksa adalah membawa kapal angkatan laut ke India atau Maladewa,” kata sumber di Departemen Pertahanan seperti dilansir AFP, kemarin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: