Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Brigadir J Tewas, Langkah Tegas Jenderal Listyo Soal Nasib Irjen Ferdy Sambo Dapat Apresiasi

Brigadir J Tewas, Langkah Tegas Jenderal Listyo Soal Nasib Irjen Ferdy Sambo Dapat Apresiasi Kredit Foto: Polri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akhirnya buka suara soal insiden baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E, khususnya terkait dengan desakan menonaktifkan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Dirinya dengan tegas memutuskan untuk tak terburu-buru mengambil keputusan sebelum kasus ini terang-benderang. Langkah tersebut mendapat beragam respons bahkan apresiasi, salah satunya dari Arteria Dahlan.

Baca Juga: Wah! Soroti Tewasnya Brigadir J, Jenderal Ini Ungkap Fakta Soal CCTV Dekat Rumah Irjen Ferdy Sambo

Anggota Komisi III DPR tersebut menyanjung langkah Jenderal Listyo yang tidak terburu-buru menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo.

“Saya mengapresiasi langkah Pak Kapolri yang tidak terburu-buru untuk menonaktifkan Pak Sambo dari jabatan,” kata legislator Fraksi PDI Perjuangan itu melalui layanan pesan, Rabu (13/7).

Teri, panggilan akrab Arteria Dahlan, mengatakan semua pihak perlu mengedepankan asas praduga tak bersalah dari kasus baku tembak dua personel kepolisian itu.

Menurut alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) itu, Kapolri Jenderal Listyo sudah menunjuk Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono memimpin tim khusus untuk mengawal penuntasan kasus baku tembak tersebut.

Baca Juga: Dinonaktifkan Gegara Tewasnya Brigadir J? Begini Nasib Irjen Ferdy Sambo Serta Bharada E, Simak!

Dia percaya, penunjukan Komjen Gatot membuat independensi pengusutan bisa terjadi. Terlebih lagi, Polri melibatkan unsur eksternal di dalam pengusutan kasus baku tembak.

“Artinya kekhawatiran untuk tidak independennya penyidikan sudah bisa dihilangkan, mengingat beliau, Mas Gatot, secara jabatan maupun kepangkatan berada di atas Pak Sambo,” ujar Arteria.

Sebagai informasi, Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan peristiwa saling tembak berawal dari Brigadir J keluar dari kamar istri Irjen Ferdy Sambo.

Baca Juga: Usai Brigadir J Tewas di Rumah Ferdy Sambo, Keluarganya Dikepung Polisi, "Jantung Kami Mau Copot"

Brigadir J awalnya masuk ke kamar pribadi eks dirtipidum Bareskrim Polri itu saat Putri Candrawathi sedang beristirahat. Setelah memasuki kamar, J disebut melecehkan istri perwira tinggi Polri itu sembari menodongkan senjata api.

“Brigadir J melakukan tindakan pelecehan dan juga menodongkan senjata pistol kepada istri Pak Kadiv,” beber Brigjen Ramadhan, Senin (11/7) malam.

Ketika itu, istri Irjen Sambo sempat berteriak minta tolong. Teriakan itu membuat Brigadir J panik dan langsung keluar kamar.

Rupanya, teriakan Putri menarik perhatian Bharada E yang saat itu berada di lantai dua rumah tersebut. Brigjen Ramadhan mengatakan jarak antara Brigadir J dan Bharada E sekitar 10 meter.

Baca Juga: Insiden Rumah Irjen Ferdy Sambo Janggal, Jenderal Bintang Tiga Turun Tangan Usut Tewasnya Brigadir J

“Dari atas tangga jarak 10 meter, (E) bertanya ada apa? Namun, direspons tembakan oleh Brigadir J,” ungkap Ramadhan. Setelah itu, Brigadir J dan Bharada E terlibat baku tembak dan berakhir dengan kematian J.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: