Sebanyak 204,7 juta orang atau setara 73,7% dari populasi penduduk Indonesia telah menggunakan internet, menurut survei We Are Social dan HootSuite 2021. Masifnya jumlah pengguna ditenggarai kondisi Covid-19 yang membuat adanya pembatasan sosial sehingga banyak aktivitas yang beralih ke online.
Setelah dua tahun berjalan, di mana masyarakat seolah dipaksa untuk melakukan transformasi digital, akhirnya sebagian besar orang makin nyaman untuk bertransaksi digital. Padahal, ada risiko yang mengancam, yaitu data pribadi di internet bisa disalahgunakan.
Baca Juga: Pancasila dan Bhinneka Tungga Ika Harus Jadi Landasan Budaya Bermedia Digital
"Tidak ada 100% yang aman di dunia digital, tetapi risikonya bisa dikurangi sedapat mungkin," kata Anggota Ikatan Guru TIK PGRI, Fajar Tri Laksono saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, pada Senin (11/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Lebih jauh dia mengatakan, sebaiknya jangan mudah percaya dengan segala hal yang ada di internet. Apalagi, di internet segala macam informasi begitu banyak beredar, lebih teliti lagi mengenai hoaks dengan cek dan ricek kembali sumber berita sebelum membagikan ulang agar tidak menimbulkan kegaduhan.
"Mawas diri dan selalu waspada akan membuat kita lebih aman di dunia digital," katanya lagi.
Bukan hanya beredarnya hoaks. Kewaspadaan terkait keamanan digital diperlukan dengan kompetensi pengetahuan terkait hardware dan software yang sehari-hari digunakan. Amankan kerahasiaan data perangkat seperti gadget termasuk laptop, kemudian lindungi password dengan tidak membuatnya mudah ditebak dan sering-sering untuk menggantinya secara berkala.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum