Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aset Kripto Punya Risiko Baru, Bos BI: Ini Penting untuk Dibahas

Aset Kripto Punya Risiko Baru, Bos BI: Ini Penting untuk Dibahas Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Warta Ekonomi, Nusa Dua, Bali -

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dalam membuka agenda pertemuan hari kedua dari 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 Meeting. Ia mengatakan bahwa aset kripto menjadi salah satu bahasan penting dari lima pembahasan yang akan digaungkan pada rapat hari ini.

Sementara itu, Dewan Stabilitas Keuangan (Financial Stability Board/FSB) telah menyampaikan penilaian tentang risiko terbaru dari aset kripto. Perry mengatakan, ada ancaman terhadap stabilitas keuangan global dari aset kripto.

Baca Juga: Bank Indonesia: Digitalisasi Pegang Peran Penting dalam Pemulihan Ekonomi

"Dari laporan FSB, menggarisbawahi potensi ancaman terhadap stabilitas keuangan global karena skalanya, kerentanan struktural, dan meningkatnya keterkaitan dengan sistem keuangan tradisional," kata Perry, di Nusa Dua, Bali, Sabtu (16/7/2022).

Maka dari itu, Perry menambahkan, FSB terus mempromosikan implementasi efektif dari rekomendasi tingkat tinggi untuk regulasi, pengawasan, dan pengawasan pengaturan 'stablecoin global'.

"FSB telah mengidentifikasi implikasi peraturan dan kebijakan utama dari pengembangan pasar aset kripto, termasuk pasar stablecoin," ujarnya.

Lebih lanjut, perkembangan terkini di pasar aset kripto juga mendesak FSB untuk terus membangun kesadaran publik akan risiko yang terkait dengan aset kripto.

"Dengan latar belakang ini, pandangan Anda tentang masalah-masalah mendesak dari perkembangan pasar aset kripto baru-baru ini serta strategi untuk mempromosikan pendekatan regulasi dan pengawasan yang konsisten terhadap aktivitas aset kripto, akan menjadi penting sebagai bagian dari menjaga stabilitas keuangan global," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: