Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Autopsi Ulang', Catatan Khusus Dahlan Iskan untuk Brigadir J: Joshua Setidaknya Sudah 2 Kali Bahagia dalam Hidupnya

'Autopsi Ulang', Catatan Khusus Dahlan Iskan untuk Brigadir J: Joshua Setidaknya Sudah 2 Kali Bahagia dalam Hidupnya Kredit Foto: Instagram/Dahlan Iskan

"Alasan petugas, administrasinya belum lengkap," ujar Samuel Hutabarat, ayahanda Brigadir Joshua.

Sang Ayah heran. Sudah diberangkatkan dari Jakarta mestinya sudah lengkap. Ya sudah. Dimakamkanlah Joshua dengan upacara agama. Pemakamannya sekitar 2 Km dari rumahnya. Rumah itu rumah bedeng. Empat pintu. Hanya dua yang terisi. Salah satunya ayah-ibu Brigadir Joshua. Mereka hanya berdua di rumah itu.

Anak pertama, wanita, bekerja di Jambi, di karantina pertanian. Joshua adalah anak kedua. Adik wanitanya baru lulus dari Universitas Jambi, jurusan kesehatan masyarakat. Si bungsu, laki-laki, jadi polisi: Bripda Mahareza Hutabarat.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Keluarga Brigadir J Minta Kapolri Nonaktifkan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo

Brigadir Joshua setidaknya sudah dua kali bahagia dalam hidupnya: saat diterima sebagai anggota Polri dan saat diterima seleksi menjadi ajudan perwira. Joshua, setamat SMAN di Muara Bungo, memang langsung melamar jadi polisi. Penempatan pertamanya di Jambi. Di pedalaman. Di Merangin. Di kompi Brimob di situ.

Lebih 3 tahun Joshua bertugas di Merangin. Ia pun berkenalan dengan gadis di situ: Vera. Mereka pacaran. Sudah 8 tahun masih setia. Mereka bertekad segera kawin. Ayah-ibu Joshua pun merestui. Kali terakhir Joshua pulang kampung adalah akhir tahun 2021 lalu. Liburan Natal. "Ia dekat sekali dengan ibunya. Tidur di ketiak ibunya," ujar Samuel.

Tanggal 5 Januari 2022 Joshua balik ke Jakarta. "Ia membeli banyak sekali oleh-oleh khas Jambi untuk bapak dan ibu," ujar Samuel yang kini berumur 57 tahun. Yang dimaksud bapak dan ibu adalah Irjen Pol Ferdy Sambo dan istri. "Ongkos bagasinya saja Rp2 juta," ujar Samuel.

Sebagai petani sawit kecil-kecilan, Samuel kaget dengan angka itu. Ia pun menyarankan apakah tidak dikirim lewat paket saja. Lebih murah. Yang terpenting saja yang dibawa sendiri. Dan yang terpenting itu adalah pempek ''Selamat'' yang memang terkenal di Jambi.

Membayangkan menjadi ajudan jenderal memang membahagiakan Joshua. Waktu itu, ia sedang bertugas di Brimob Jambi –dipindah dari Merangin. Ia melihat ada seleksi untuk menjadi ajudan. Ia pun melamar. Mengikuti tes. Lulus. Bahkan langsung bertugas.

Baca Juga: Jeng Jeng... Keluarga Brigadir J Ingin Ungkap Apa Yang Sebenarnya Terjadi

"Ia tidak sempat pulang lagi ke Jambi. Ia minta adiknya mengepak barang-barangnya untuk dikirim ke Jakarta," ujar Samuel.

Maka Joshua pun menjadi ajudan Ferdy Sambo. Sejak Sambo masih berpangkat Kombes (kolonel). Lalu naik menjadi bintang satu. Dan terakhir jenderal bintang dua. Sambo, kelahiran Barru, Sulsel, 49 tahun lalu, memang punya karir cemerlang. Tugasnya selalu di Jakarta. Hanya sebentar di Bogor, dekat Jakarta. Juga sebentar di Brebes, tidak jauh dari Jakarta.

Joshua sering mengirim uang untuk sang Ibu. Padahal sudah diingatkan agar lebih dulu mencukupi kebutuhannya sendiri. "Semua sudah ada jatahnya," jawab Joshua seperti dituturkan Sang Ibu.

Bagaimana kalau jenazah Joshua diautopsi ulang? "Silakan saja. Saya tidak keberatan," ujar Samuel yang aktif di majelis Gereja GPIB Sungai Bahar itu.

Autopsi mungkin akan dilakukan. Atau tidak. Masih terlalu banyak pertanyaan di seputar tembak-menembak ini. Kian lama tidak diungkapkan kian banyak pertanyaan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: