Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan AHY, Kuda Hitam Ini Bisa Bawa Anies Baswedan Menuju Kejayaan di Pilpres 2024

Bukan AHY, Kuda Hitam Ini Bisa Bawa Anies Baswedan Menuju Kejayaan di Pilpres 2024 Anies Baswedan | Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bisa memiliki kuda hitam pembawa kemenanga. Walau jarang disebutkan, sosoknya sangat berpengaruh walau seperti tak pernah dimasukan ke dalam bursa Pilpres 2024.

Sosok tersebut adalah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang juga memiliki modal besar untuk bisa berkompetisi pada pencoblosan mendatang. Jangan salah pula jika dia sebenarnya merupakan kuda hitam yang bisa menentukan arah kemenangan pada pemilihan mendatang.

Baca Juga: Jokowi dan Ahok Berhasil Bawa Jakarta Berubah Drastis, Anies Baswedan Lima Tahun Ngapain Aja?

Memang bukan sebagai calon presiden (capres), melainkan menjadi calon wakil presiden (cawapres). Dengan berbagai simulasi, nama Khofifah hanya pas jika disandingkan dengan Anies Rasyid Baswedan. Perpaduan gubernur DKI Jakarta dan gubernur Jatim bakal saling melengkapi pada ajang lima tahunan tersebut.

Anies tak bisa tidak, bakal memperoleh tiket pada 2024. Namanya sudah melambung tinggi. Sehingga sangat sulit bagi partai politik (parpol) di Senayan untuk mengabaikannya. Adapun parpol pengusung masih harus menantikan sampai masa pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dibuka pada 19 Oktober hingga 25 November 2023. Hanya saja, melihat realita saat ini, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sangat berpeluang mengusungnya.

Sebenarnya ada satu lagi yang bisa diharapkan untuk menjadi kendaraan Khofifah, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun, apakah Ketua Umum Suharso Monoarfa berkenan? Karena jika sampai duet Anies-Khofifah terwujud dan PPP mengabaikan pasangan ini maka konsekuensinya partai berlambang Ka'bah tersebut bisa tidak lolos parliamentary threshold atau ambang batas parlemen empat persen.

Mari kita hitung-hitungan jika pasangan Anies-Khofifah terwujud. Saat ini saja, dari berbagai survei dan analisis sementara, Anies sangat digdaya di Pulau Sumatra. Dia cukup kuat di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Pun di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) suaranya tidak jelek-jelek amat. Hanya saja, suara Anies jeblok di Jawa Tengah (Jateng), karena memang menjadi markas PDIP. Di Jatim pun begitu, tidak terlalu tinggi, meski suaranya tetap lebih besar daripada Jateng.

Baca Juga: Didatangi Artis hingga Anies, Citayam Fashion Week, “Created By The Poor, Stolen By The Rich”

Anggap saja, Pemilu 2024 diikuti tiga calon, tetap nanti bakal dua pasangan yang maju di putaran kedua. Ujungnya, Anies bakal berhadapan dengan lawan yang berpeluang mengeruk suara di Jateng dan Jatim. Sebagai cara termudah, Anies cukup menggandeng Khofifah untuk mengatasi //handicap// tersebut. Selain berstatus ketua umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat NU, Khofifah juga memiliki faktor gender perempuan. Dua status itu bakal menutup celah kelemahan Anies di Jatim. Sehingga, jika terwujud Anies-Khofifah maka suara Jatim bisa dalam genggaman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: