Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Brigadir J Sudah Tahu Akan Dibunuh? Kuasa Hukum Ungkap Bukti Pesan Perpisahan: Ada Saksi yang Sangat Spektakuler

Brigadir J Sudah Tahu Akan Dibunuh? Kuasa Hukum Ungkap Bukti Pesan Perpisahan: Ada Saksi yang Sangat Spektakuler Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat/hp

Keluarga Brigadir J kemudian melaporkan kasus dugaan pembunuhan berencana ke Bareskrim Polri pada Senin (18/7/2022). Keluarga Brigadir J meminta tim khusus bentukan Polri untuk autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR Junimart Girsang meminta tim gabungan yang dibentuk kapolri harus mengusut secara tuntas penyebab tewasnya Brigadir J.

"Latar belakang tewasnya Brigadir J harus diusut tuntas karena penuh misteri. Ini menyangkut nyawa dan nama baik institusi Polri serta keluarga besar almarhum Brigadir J," kata Junimart di Jakarta.

Baca Juga: Yang Terlibat Kasus Brigadir J Tolong Mengaku! Ruhut Sitompul: Pak Sigit Dibantu Pak Andika dan Pak Dudung, Akan Terbuka Semua

Dia menjelaskan setelah mencermati informasi yang disampaikan Divisi Humas Mabes Polri terkait peristiwa tersebut, terlalu cepat menyimpulkan bahwa kejadian itu terjadi karena adanya pelecehan. Menurut dia, kalau informasi yang disampaikan Polri ada tindakan menodongkan senjata, itu namanya tindak pengancaman bukan pelecehan.

"Pelecehan seksual atau verbal, ini harus jelas. Beritanya menodongkan pistol, itu seharusnya pengancaman bukan pelecehan," ujarnya.

Junimart menilai objektivitas Polri diuji dalam pengusutan kasus tersebut, karena sesama anggota polisi saling tembak tanpa alasan yang rasional dan jelas, tentu tidak bisa diterima masyarakat umum dan akal sehat.

Baca Juga: 330 Polisi Bakal Kawal Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Polda Jambi: Agar Lancar dan Kondusif

Dia mempertanyakan apakah sesederhana itu alasan terjadi peristiwa saling tembak antaranggota polisi, sehingga menyebabkan tewasnya Brigadir J.

"Apakah sesederhana itu masalahnya, sehingga terjadi saling menembak? Apakah Bharada E dalam posisi overmacht (keadaan memaksa, red) atau noodweer (pembelaan terpaksa)?," katanya.

Wakil Ketua Komisi II DPR itu menduga ada sesuatu yang sifatnya sangat pribadi di balik kejadian tersebut sehingga harus diungkap tim gabungan yang telah dibentuk kapolri.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: