Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keluarga Minta Autopsi Ulang Brigadir J, Kredibilitas Polri Sangat Dipertaruhkan dalam Kasus Ini

Keluarga Minta Autopsi Ulang Brigadir J, Kredibilitas Polri Sangat Dipertaruhkan dalam Kasus Ini Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso

Lebih lanjut Achmad menyebut peretasan telepon milik Brigadir J dan keluarganya, menambah kecurigaan adanya upaya sistematis dan 

Atas peretasan hp brigadir J dan keluarga dan terencana untuk mengaburkan fakta kasus kematian Brigadir J.

"Jika ini benar maka tentunya akan semakin memberatkan hukuman terhadap para pelaku," kata Achmad.

Teka-teki kepemilikan pistol Glok 17 yang diduga digunakan untuk menembak Brigadir J juga tidak terungkap. Hal ini menambah kesan ada sesuatu di dalam internal polri itu sendiri.

"Hal ini menampakkan adanya tarik menarik di internal kepolisian antara yang ingin transparan dengan yang ingin menyembunyikan. Tentunya menimbulkan asumsi publik yang merasa bahwa ada sesuatu yang disembunyikan dan polri terkesan melindungi seseorang," kata dia.

Adanya klaim luka jerat juga perlu diperhatikan. Pasalnya, jika luka jerat itu ada, maka akan berbeda dengan keterangan awal dari kepolisian.

"Dan konsekuensinya jelas bahwa ada oknum-oknum yang hendak melindungi pihak yang semestinya dijadikan tersangka," katanya.

Terakhir, reputasi polri dan kepemimpinan kapolri juga perlu disoal. Sebab, citra Polri sangat dipertaruhkan dalam kasus ini. Tak hanya itu, citra Kapolri juga dipertaruhkan.

"Citra kepolisian benar-benar dipertaruhkan dalam penanganan kasus ini," ujarnya.

"Tidak hanya citra kepolisian sebagai institusi yang dipertaruhkan tapi konsekuensi dari terkuaknya bukti-bukti hasil temuan dari proses autopsi ulang ini akan sangat mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap leadership dari Kapolri," lanjut Achmad.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Adrial Akbar
Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: