Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Citayam Fashion Week Mulai Jadi Wadah untuk LGBT, Respons Anwar Abbas Nggak Main-main, Anies Baswedan Mohon Simak Baik-baik!

Citayam Fashion Week Mulai Jadi Wadah untuk LGBT, Respons Anwar Abbas Nggak Main-main, Anies Baswedan Mohon Simak Baik-baik! Kredit Foto: Suara.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Publik menyoroti muculnya sekumpulan remaja-ABG-Pemuda di kawasan Stasiun BNI City, Dukuh atas yang terkenal dengan istilah SCBD "Sudirman, Citayem, Bojonggede, dan Depok".

Kini istilah Citayam Fashion Week pun muncul sebagai ajang catwalk di zebra cross kawasan tersebut oleh para pemuda. Sayangnya, kini muncul pihak-pihak yang mengkampanyekan LGBT pada aktivitas tersebut.

Mengenai hal ini, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyesalkan adanya perilaku menjurus promosi ide dan gerakan LGBT di ajang Citayam Fashion Week (CFW).

Meski demikian, Abbas menyebutkan, dampak fenomena CFW juga tidak melulu negatif. Karena itu dia juga tidak bisa secara langsung menyalahkan peserta yang masih muda-muda tersebut.

Untuk itu dari kasus Citayam Fashion Week ini, dia menegaskan, otokritik juga harus berani disampaikan kepada para orangtua. Agar masing-masing mengetahui di mana letak titik lemahnya selama ini sehingga remaja tersebut ada yang berperilaku negatif.

Baca Juga: Usaha Mas Anies Baswedan Menuju Kursi Presiden Dapat Angin Segar Gegara Bonge dkk, Rocky Gerung Bilang Begini, Simak!

"Kemudian jadikan itu sebagai dasar dalam melakukan langkah-langkah pembenahan ke depan agar kita bisa membuat mereka untuk bisa tampil lebih baik dan lebih positif lagi bagi kehidupan mereka dan bangsa ini ke depannya," kata Abbas, dalam keterangannya, Selasa (26/7/2022).

Abbas mengimbau orang tua mengevaluasi diri sendiri dalam cara pengendalian perilaku negatif remaja peserta Citayam Fashion Week, seperti laki-laki berdandan seperti wanita dan lainnya.

"Karena apa yang mereka lakukan tersebut jelas tidak terlepas kaitannya dengan apa yang telah kita perbuat dan kita (orangtua) lakukan terhadap mereka," kata Abbas.

Menurut Abbas, mungkin selama ini orangtua terlampau sibuk dengan usaha dan kegiatan yang dilakukan secara individual maupun secara sosial. Akibatnya, pendidikan dan pembentukan karakter remaja tersebut mungkin menjadi kurang diperhatikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: