Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soroti Hasil Diskusi Jokowi dan Beijing, Zulkifli Hasan Punya Kabar Baik, Semua Pasti Senang!

Soroti Hasil Diskusi Jokowi dan Beijing, Zulkifli Hasan Punya Kabar Baik, Semua Pasti Senang! Kredit Foto: Biro Humas Kemendag
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan siap menindaklanjuti persetujuan hasil pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri RRT (Premier) Li Keqiang di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk menambah ekspor 1 juta ton CPO (crude palm oil).

"Kementerian Perdagangan siap dan akan segera menindaklanjuti hasil pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri RRT (Premier) Li Keqiang untuk menambah ekspor CPO 1 juta ton ke RRT. Komitmen ini diharapkan dapat memperlancar ekspor CPO Indonesia dan memperbaiki harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani hingga di atas Rp2.000/kg," kata Mendag Zulkifli Hasan, mengutip sebagaimana dalam rilis Kemendag, Jumat (29/7/2022).

Baca Juga: Terjun Langsung Awasi Pasar di Banten, Zulkifli Hasan: Harga Bapok Tunjukkan Tren Penurunan

Saat ini, Kemendag tengah berupaya mempercepat ekspor CPO dan sejumlah produk turunannya. Tujuannya untuk mengosongkan tangki-tangki penampung CPO yang penuh sehingga industri CPO dapat menyerap TBS petani sawit. Melalui percepatan ekspor itu, harga TBS diharapkan bisa di atas Rp2.000/kg.

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Li Keqiang, Presiden Jokowi menyampaikan RRT adalah mitra strategis Indonesia. Selama ini, kedua negara telah berhasil membangun kemitraan tersebut dengan kerja sama yang saling menguntungkan. Saat ini nilai perdagangan kedua negara mencapai USD 100 miliar. Presiden Joko Widodo menginginkan nilai perdagangan antara Indonesia dan RRT terus meningkat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor CPO dan turunannya (HS 15) pada Juni 2022 sebanyak 2,17 juta ton, meningkat pesat dari Mei 2022 yang sebesar 0,51 juta ton. Nilai ekspor CPO dan Turunannya pada Juni 2022 juga naik 300,66 persen menjadi USD3,38 miliar dibandingkan Mei 2022.

Pada Juni 2022, Indonesia paling banyak mengekspor CPO dan turunannya ke RRT senilai USD591,57 juta, Pakistan USD454,47 juta, India USD273,97 juta, dan Bangladesh USD163,75 juta.

Menurutnya, pembelian CPO dari RRT ini tidak akan mengganggu stok bahan baku minyak goreng di dalam negeri sehingga kebutuhan minyak goreng tidak akan terganggu. Dengan stok yang melimpah, harga minyak goreng juga akan tetap stabil sesuai HET Rp14.000/liter.

“Saya menjamin bahwa harga minyak goreng tidak akan naik dan akan tetap stabil. Saat ini stok bahan baku minyak goreng sangat melimpah. Tangki-tangki CPO di dalam negeri masih penuh,” jelasnya.

Ditegaskan kembali Mendag Zulkifli Hasan, skema DMO dan DPO masih tetap dipertahankan untuk menjamin suplai bahan baku minyak goreng ini tetap stabil. Stabilitas stok bahan baku ini bertujuan menjaga harga minyak goreng curah dan kemasan premium di dalam negeri tetap terjangkau dan tetap stabil.

Baca Juga: Wakil Ketua Umum Partai Garuda Pertanyakan Alasan Kenapa Jokowi Diminta Netral di Pemilu 2024? "Etis Ukurannya Apa?"

“Skema DMO dan DPO akan kami longgarkan setelah semua produsen minyak goreng dan industri CPO berkomitmen menjamin bahan baku minyak goreng tetap ada secara kontinu,” tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: