Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantap, Adira Finance Bukukan Laba Bersih Rp661 Miliar di Semester I 2022

Mantap, Adira Finance Bukukan Laba Bersih Rp661 Miliar di Semester I 2022 Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Adira Finance berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp661 miliar di semester I 2022. Angka ini meningkat sebesar 40% yoy jika dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

"Laba bersih ini juga berdampak positif pada Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan yang masing-masing meningkat menjadi 5,4% dan 15,5%," Presiden Direktur Adira Finance, I Dewa Made Susila dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Jumat (29/7/2022).

Lebih lanjut, kinerja tersebut juga ditopang oleh pendapatan bunga Perusahaan yang meningkat sebesar 2% yoy menjadi Rp4,5 triliun, sementara beban bunga turun sekitar 6% yoy menjadi Rp1,6 triliun yang sejalan dengan adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya bunga. Baca Juga: Ekonomi Pulih, Pembiayaan Baru Adira Finance Tumbuh 21% di Semeter I 2022

"Sehingga, pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 7% yoy menjadi Rp2,9 triliun dan margin bunga bersih meningkat dari 12,3% menjadi 14,4%," pungkasnya.

Sementara itu, beban operasional tercatat naik sekitar 3% yoy sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan bisnis Perusahaan, sementara cost of credit terus mengalami penurunan sebesar 36% yoy menjadi Rp525,8 miliar di semester I 2022.

Dari sisi pendanaan, Perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan Perusahaan induknya, Bank Danamon dan memperoleh pinjaman eksternal yang meliputi pinjaman bank dan obligasi. 

Per posisi Juni 2022, Pembiayaan Bersama mewakili 47% dari piutang yang dikelola. Sementara itu, total pinjaman eksternal Perusahaan di Juni 2022 turun 17% y/y menjadi Rp 11,1 triliun, terdiri dari pinjaman bank baik dalam negeri dan luar negeri dan obligasi, masing-masing memberikan kontribusi 34%:66%.

"Hasilnya, gearing ratio turun menjadi 1,2 kali dari sebelumnya 1,7 kali, sehingga Perusahaan masih memiliki ruang gerak yang cukup besar untuk melakukan ekspansi bisnis ke depannya," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: