Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat akan memprioritaskan Bulan imunisasi Anak Nasional (BIAN) di lima daerah Jawa Barat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Prov. Jabar, dr. Ryan Bayusantika Ristandi mengatakan kelima daerah tersebut meliputi Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Bandung, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.
Baca Juga: Gubernur Jabar Bakal Bantu Pengobatan Anak Penderita Tumor Kaki
"Kelima kota dan kabupaten ini menjadi prioritas dari 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat. Alasannya masih banyak imunisasi yang bolong-bolong karena pandemi lalu," kata Ryan kepada wartawan usai acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (1/8/2022).
Ryan menilai ke lima kota dan kabupaten tersebut masih kurang dalam cakupan imunisasi di antara kota dan kabupaten di Jawa Barat. Status imunisasi ini di bawah rata-rata provinsi Jawa Barat sekitar 83 persen.
"Target kita seluruh kota dan kabupaten mencapai 95 persen imunisasi,"ujarnya
Adanya BIAN pada bulan Agustus 2022 ini sebagai upaya Pemprov Jabar menggapai target pelayanan imunisasi. Sebelumnya, Jawa Barat pernah melebihi target 95 persen pada tahun 2017 silam.
"Kita berharap awal September nanti sudah, target sudah tercapai. Kita bisa mengisi imunisasi yang bolong-bolong tadi,"ungkapnya
Adapun, Ketua Komda Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Prof. Kusnandi Rusmil mengatakan, secara keseluruhan vaksin untuk imunisasi sudah aman. Kalaupun ada gejala ikutan, akibat kondisi tubuh dari pasien.
"Dari sepuluh juta orang, satu orang mengalami reaksi, seperti pingsan. Pingsan ini karena bawaan dari tubuh anak yang diimunisasi. Jadi, nggak usaha takut, semua sudah diperhitungkan. Di tempat imunisasi sudah peralatan jika terjadi apa-apa, walaupun belum tentu terjadi,"jelasnya
Kusnadi menyebutkan kondisi tubuh seperti memiliki penyakit (kanker) tidak boleh menerima imunisasi tersebut sehingga dilakukan screening terlebih dahulu.
Baca Juga: Untung Polri Ambil Alih Kasus Brigadir J, Kalau Tak, Dua Masalah Serius Ini Bisa Terjadi!
"Jadi imunisasi ini ada screening, biasanya di meja dua untuk mengetahui riwayat kesehatan. Kalau ada riwayat sakit, harus disembuhkan dulu sakitnya, baru divaksin,"pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: