Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk meningkatkan produksi jagung nasional. Jokowi menginstruksikan agar dilakukan perluasan lahan tanam jagung di daerah baru seperti Papua, Papua Barat, NTT (Nusa Tenggara Timur), Maluku, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara.
“ Pemerintah akan meningkatkan produksi jagung nasional di daerah yang dimintakan baru dengan total luas lahan 141 ribu hektare dan 86 ribu hektare merupakan lahan baru,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto usai mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.
Airlangga mengatakan, upaya peningkatan produksi jagung ini perlu dilakukan mengingat harga jagung di tingkat global saat ini telah mencapai US$ 335,71 per ton.
“Dengan harga global yang sekarang di angka US$335 per ton atau setara Rp5.000 per kg, Presiden memberikan arahan agar dilakukan peningkatan produksi, termasuk ekstensifikasi dari lahan yang ada,”Ujarnya.
Airlangga mengatakan peningkatan produksi jagung juga akan disesuaikan dengan permintaan baik di dalam negeri maupun dari negara lain. Dia menyebut, beberapa negara lain seperti Cina memiliki produksi jagung yang relatif besar, tapi jumlah ekspornya masih terbatas
Presiden berharap dengan adanya ekstensifikasi dan perluasan lahan baru akan dapat meningkatkan produksi jagung nasional sehingga dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri bahkan luar negeri.
“Yang ekspor masih cukup besar adalah India. Namun India ini bisa setop ekspor juga. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengekstensifikasi sehingga rata-rata yang sekarang per hektarenya adalah 5 ton, itu bisa ditingkatkan menjadi 10 sampai dengan 13 ton per hektare,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: