Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Didongkrak Segmen korporasi, Kredit BTPN Tumbuh 10% di Semester I 2022

Didongkrak Segmen korporasi, Kredit BTPN Tumbuh 10% di Semester I 2022 Kredit Foto: Bank BTPN
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) berhasil mencatatkan kinerja yang solid pada paruh pertama tahun 2022, antara lain karena upaya terus menerus dari berbagai pihak untuk memulihkan perekonomian.
 
Bank BTPN melaporkan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan kredit di industri perbankan. Seperti yang dilaporkan Bank Indonesia, rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan mencapai 9,03% year-on-year (yoy) per Mei 2022.

Permintaan kredit bertumbuh sesuai dengan momentum pertumbuhan yang optimis, hal ini terlihat dari segmen korporasi meningkat sebesar 22% (yoy) dan adanya peningkatan pada kredit syariah sebesar 11% (yoy), sehingga total kredit yang disalurkan Bank BTPN per akhir Juni 2022 mengalami peningkatan sebesar 10% (yoy) ke posisi Rp149,26 triliun.

Selain itu, Bank BTPN juga mencatatkan peningkatan aset sebesar 11% (yoy), dari Rp175,93 triliun menjadi Rp195,47 triliun pada Triwulan II 2022. Baca Juga: Tengah Fokus Bangun Ekosistem Digital Syariah, BTPN Syariah Berhasil Raup Laba Rp856 Miliar

“Bank BTPN berhasil menunjukkan kinerja baik sepanjang semester-I tahun ini. Pencapaian ini merupakan hasil dari strategi kami yang senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit sekaligus memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi nasional,” kata Kaoru Furuya, Plt Direktur Utama Bank BTPN, di Jakarta, Selasa (2/8/2022).

Selain pertumbuhan kredit yang tinggi, Bank BTPN juga mampu menjaga kualitas kredit, tercermin dari rasio gross Non-Performing Loan (NPL) yang berada di level 1,35%, menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 1,46% dan masih relatif rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 3,04% pada akhir Mei 2022.

Bank BTPN mengoptimalkan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) melalui penyesuaian dengan kebutuhan pendanaan kredit dan kebutuhan likuiditas Bank, sehingga DPK Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 7% (yoy) dari Rp96,64 triliun pada akhir Juni 2021 menjadi Rp103,17 triliun pada akhir Juni 2022.

Hal ini disebabkan oleh meningkatnya saldo Current Account Saving Account (CASA) sebesar 38% (yoy) dari Rp28,28 triliun menjadi Rp38,93 triliun, sehingga rasio CASA meningkat dari 29,3% menjadi 37,7%,  sementara time deposit mengalami penurunan sebesar 6% (yoy) menjadi Rp64,24 triliun.

Upaya menghimpun dana pihak ketiga dilakukan sejalan dengan upaya menekan biaya dana seiring dengan suku bunga acuan Bank Indonesia yang masih rendah, cost of fund (Rupiah) turun dari 3,6% menjadi 2,9%.

Kemudian Bank BTPN juga terus memantau kualitas kredit nasabah, mengelola restrukturisasi kredit, dan menjaga kecukupan pencadangan biaya kredit, tercatat penambahan biaya kredit sebesar 6% menjadi Rp740 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: