Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disinggung Soal LGBT di Ajang Citayam Fashion Week, Reaksi Anies Baswedan Tak Terduga

Disinggung Soal LGBT di Ajang Citayam Fashion Week, Reaksi Anies Baswedan Tak Terduga Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Fenomena Citayam Fashion Week yang belakangan viral di media sosial tidak lepas dari kritikan sejumlah pihak. Salah satunya soal isu keberadaan kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di ajang tersebut yang dinilai meresahkan masyarakat.

Menanggapi hal itu, Anggota DPRD DKI Fraksi PKS Suhud Alynudin ikut memberi masukan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Hal itu ditanyakan pada Anies usai rapat paripurna yang membahas mengenai pencabutan Perda Rancangan Detail Tata Ruang (RDTR) dan Zonasi, serta pengumuman pembentukan Panitia Khusus Aset DPRD DKI Jakarta, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin.

Baca Juga: Heboh Citayam Fashion Week, Ustaz Yusuf Mansur Mau Tiru: Bikin Pesantren Fashion Week

Namun, saat diminta untuk memberi tanggapan terkait masukan dari Suhud Alynudin, Anies enggan memberi tanggapan dan hanya melemparkan senyum. Masukan Suhud disampaikan setelah dia menginterupsi Rapat Paripurna DPRD DKI yang dihadiri langsung oleh Anies Baswedan.

Dalam kesempatan itu, Suhud menjelaskan bahwa ada potensi konflik yang timbul akibat perilaku LGBT yang dipertontonkan secara terang-terangan di lokasi CFW.

"Kami melihat ada potensi konflik di masyarakat antara warga sekitar CFW dengan remaja atau masyarakat yang datang dari luar itu sebetulnya karena ada kelompok kecil yang hadir di situ mempertontonkan secara vulgar perilaku LGBT," kata Suhud di sela-sela saat rapat paripurna tersebut.

Suhud kemudian meminta agar Pemprov DKI mau terlibat dalam memberikan pencegahan dan pengamanan yang tepat agar perilaku LGBT tidak semakin menjalar, namun ia berharap ruang-ruang ekspresi masyarakat tetap dipertahankan dan tidak ditutup dengan semena-mena.

"Perlu ada pencegahan awal agar tidak terjadi konflik di masyarakat terkait dengan adanya hal seperti itu. Perlu ada pengamanan yang tepat, jangan sampai juga kita menutup ruang ekspresi masyarakat, karena ada kecenderungan sebagian kita melihat itu secara potong rata," katanya.

Baca Juga: Interupsi Paripurna DPRD DKI Jakarta, PKS Berikan Statmen Menohok Soal Citayam Fashion Week!

Yang terpenting, lanjut Suhud, adalah penanganan itu tidak menutup ruang ekspresi masyarakat, tapi di saat yang sama, perilaku vulgar itu bisa dicegah.

Usai Suhud memberi interupsi, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Misan Samsuri kemudian melanjutkan Rapat Paripurna yang membahas mengenai pencabutan Perda Rancangan Detail Tata Ruang (RDTR) dan Zonasi, serta pengumuman pembentukan Panitia Khusus Aset DPRD DKI Jakarta. 

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: