Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Titik Tumpu Krusial Seluruh Peristiwa Kematian Brigadir J Ada di Sosok Ini, Komnas HAM Terang-terangan: Kami Belum Ketemu Dia

Titik Tumpu Krusial Seluruh Peristiwa Kematian Brigadir J Ada di Sosok Ini, Komnas HAM Terang-terangan: Kami Belum Ketemu Dia Kredit Foto: Rakyat Merdeka
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) saat ini masih menyelidiki kasus kematian Brigadir J dalam peristiwa baku tembak yang terjadi di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Lembaga ini pun terang-terangan menyebutkan satu sosok yang dinilai menjadi titik tumpu kasus ini agar terkuak. Meski begitu, Komnas HAM masih menemui kesulitan dalam mengungkap kasus ini secara tuntas.

Baca Juga: Problem Besar Pengungkapan Kematian Brigadir J Bikin Susah Komnas HAM: Memang Anda Mau Bertumpu pada Siapa?

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan insiden kematian Brigadir J sulit untuk diselesaikan. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan bukti yang ada belum cukup memumpuni untuk disimpulkan.

Dia juga menegaskan istri Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo Putri Candrawathi merupakan kunci untuk membongkar insiden kematian Brigadir J tersebut.

"Dugaan pelecehan seksual yang ada siapa? Hanya Bu Putri yang bisa memberikan keterangan, itu pun kami belum ketemu dia," ujar Taufan di kantor Komnas HAM, Selasa (2/8/2022).

Taufan menambahkan banyak alasan mengapa Putri belum bisa didatangkan ke Komnas HAM, di antaranya karena masalah psikologis.

"Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) juga belum menyelesaikan prosedurnya. Lantas bagaiamana kami menyimpulkannya?" jelasnya.

Menurut dia, hanya Putri yang bisa melengkapi teka-teki insiden yang menewaskan salah satu ajudan Ferdy Sambo lantaran pihak kepolisian menyatakan CCTV rusak.

Baca Juga: Muncul Pertanyaan: Mengapa Komnas HAM Lebih Aktif Urus Kasus Brigadir J Ketimbang Timsus Bentukan Kapolri?

"Padahal titik tumpunya krusial seluruh peristiwa itu ada di Bu Putri," tegas dia.

Dirinya mengungkapkan hanya Putri yang bisa menjawab persoalan tembak menembak tersebut. Taufan turut menyampaikan Komnas HAM tidak mau berspekulasi sebelum semua fakta-fakta tersebut bisa dikumpulkan.

"Siapa yang melakukannya, pelecehan seksual ini benar ada atau tidak. Jadi, kami enggak perlu berspekulasi macam-macam," tutur Taufan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: