Survei SMRC: Pendidikan Tinggi Bisa Membuat Pandangan Terhadap Kelompok LGBT dan Yahudi Lebih Dihargai Sebagai Manusia
Hasil survei dari Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) menunjukkan pendidikan tinggi bisa membuat pandangan agar kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender alias LGBT dan Yahudi lebih dihargai sebagai manusia.
Pendiri SMRC, Saiful Mujani menjelaskan bahwa Ada 52 persen warga yang berpendidikan tinggi setuju dengan pandangan bahwa LGBT wajib dihargai sebagai manusia, sedangkan hanya 39 persen warga berpendidikan SD yang menyatakan hal serupa.
Warga berpendidikan tinggi yang setuju dengan pandangan bahwa orang Yahudi wajib dihargai sebagai manusia sebesar 63 persen, sementara yang berpendidikan SD sebesar 55 persen.
“Temuan tentang pendidikan ini cukup penting. Aspek sosial-ekonomi bisa menjadi pintu masuk untuk melakukan perbaikan atas sikap dan persepsi kemanusiaan warga,” jelas Keterangan resmi SMRC, dikutip Kamis (4/8/22).
Lebih lanjut, Saiful mengatakan bahwa orang-orang yang berpendidikan tinggi cenderung inklusif dan memandang manusia dari berbagai macam latar belakang.
“Orang yang berpendidikan lebih baik cenderung akan lebih inklusif dalam melihat manusia dengan beragam latar belakang,” ujarnya.
Survei SMRC ini dilakukan secara tatap muka pada 10-17 Mei 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah Berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden.
Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1060 atau 87%. Sebanyak 1060 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,07% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto