Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Akhir Ramadan Temple Mount Bakal Ditutup Selama 10 Hari, Prediksi Ini Mungkin Terjadi?

Jelang Akhir Ramadan Temple Mount Bakal Ditutup Selama 10 Hari, Prediksi Ini Mungkin Terjadi? Kredit Foto: Reuters/Ammar Awad
Warta Ekonomi, Yerusalem -

Pengunjung Yahudi Israel masih diizinkan mengunjungi Temple Mount di Yerusalem pada Selasa (11/4/2023) pagi. Tetapi ada kemungkinan mereka akan dilarang mendatangi situs tersebut selama sisa bulan suci Ramadhan.

Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di sekitar titik panas kompleks Al-Aqsa, setelah pertempuran kecil dan kekerasan selama seminggu terakhir antara pasukan keamanan Israel dan Palestina. Tidak hanya itu, terjadi serentetan serangan teror yang merenggut nyawa empat orang dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Memanas, Lebih dari 1.500 Penduduk Yahudi Geruduk Masjid Al-Aqsa

Dilansir di Times of Israel, Selasa (11/4/2023), pengunjung Yahudi disebut akan dapat mengunjungi situs tersebut antara pukul 07.00 dan 11.30 pagi. Di hari ini, masih banyak orang Yahudi Israel yang bersiap untuk menandai malam ketujuh Paskah, malam terakhir hari raya Yahudi sebelum berakhir pada Rabu malam.

Menurut media lokal, Haaretz, pengunjung Yahudi kemungkinan akan dilarang masuk kompleks tersebut sampai setelah 20 April, ketika bulan suci Ramadhan akhirnya berakhir.

Sebuah laporan telah beredar sejak akhir pekan kemarin, yang menyebut Israel kemungkinan akan mempertahankan kebijakan lama melarang orang Yahudi mengunjungi Temple Mount selama 10 hari terakhir Ramadhan. Di sisi lain, pemerintah garis keras baru, yang mencakup menteri yang telah lama berkampanye untuk mengizinkan orang Yahudi sembahyang di tempat suci, menentang keputusan tersebut.

Temple Mount, yang dikenal umat Islam sebagai Haram al-Sharif, adalah situs tersuci bagi orang Yahudi dan tempat suci ketiga tersuci dalam Islam.

Bulan suci Ramadhan, yang tahun ini sekali lagi bertepatan dengan festival Paskah Yahudi, dikenal sebagai periode ketegangan tinggi antara pasukan Israel dan Palestina. Puluhan ribu jamaah mengunjungi Masjid Al-Aqsa sepanjang bulan, yang secara teratur menyebabkan lonjakan ketegangan dan kekerasan dengan Israel.

Sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan dengan menolak masuknya orang Yahudi dalam 10 hari mendatang kemungkinan akan mengurangi ketegangan, sekaligus menurunkan kemungkinan konfrontasi dan pertempuran kecil di lokasi tersebut.

Laporan media Hebrew mengindikasikan Komisaris Polisi Israel Kobi Shabtai mendukung penghentian kunjungan semacam itu pada hari-hari terakhir Ramadhan, untuk mengimbangi ketegangan yang sangat tinggi. Meski demikian, kepala keamanan lainnya cenderung mengizinkan komunitas Yahudi tetap melakukan aktifitasnya di kompleks tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan pidato kenegaraan Senin (10/4/2023). Di momen itu, ia menyalahkan pemerintah sebelumnya atas peningkatan kekerasan dan serangan teror minggu lalu. Ia pun melakukan konsultasi dengan otoritas keamanan setiap hari tentang kunjungan Yahudi ke Temple Mount.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: