Pimpin Pertemuan Menlu ASEAN-AS, Retno Marsudi Sampaikan Tantangan Dunia Sekarang Ini
Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno Marsudi menyampaikan mengenai tantangan yang sedang dihadapi oleh dunia saat ini, antara lain perang di Ukraina, Covid-19 yang belum sepenuhnya berlalu, dan munculnya wabah monkeypox. Situasi ini berdampak besar pada dunia, terutama untuk negara berkembang, misalnya munculnya ancaman ketahanan pangan dan energi serta ruang fiskal yang semakin menekan.
"Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah apa yang dapat dilakukan oleh kemitraan ASEAN-AS dalam menghadapi tantangan ini," kata Menlu Retno, mengutip sebagaimana dalam rilis Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (5/8/2022).
Baca Juga: Bertemu dengan Mendagri Kamboja, Menlu Retno Bahas Pemulangan WNI Korban TPPO
Hal ini ia sampaikan, saat memimpin Pertemuan Menlu ASEAN-AS di Phnom Penh 4 Agustus 2022 kemarin.
Ia turut menyampaikan, kehadiran Secretary Blinken dalam pertemuan dan penyelenggaraan KTT Khusus ASEAN-AS di Washington DC bulan Mei lalu, menunjukkan komitmen AS untuk terus memperkuat kerja sama dengan ASEAN.
Isu lain yang disampaikan Menlu Retno adalah mengenai Indo-Pasifik. "Indo Pasifik adalah kawasan masa depan kita. Masa depan kita akan tergantung bagaimana kita mengelola Indo Pasifik," sambut Menlu Retno.
Oleh karena itu, Menlu RI mengharapkan kiranya pendekatan yang inklusif, terbangunnya strategic trust, dan terus dihormatinya hukum-hukum internasional harus menjadi cara pandang dalam kerja sama di Indo Pasifik.
Ditekankan bahwa bagi Indonesia dan ASEAN, kerja sama konkret dengan semua mitra, termasuk dengan AS, sangat penting artinya. Kerja sama-kerja sama tersebut tentunya harus merupakan kerja sama yang saling menguntungkan (win-win) dan dapat berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas dan kemakmuran Indo Pasifik.
Kembali menyoroti situasi dunia yang penuh tantangan saat ini, Retno menyampaikan bahwa dunia saat ini sangat memerlukan kearifan (wisdom) dan tanggung jawab para pemimpin dunia, agar perdamaian dan stabilitas terjaga.
Baca Juga: Dari Isu Kesehatan Sampai dengan Timor Leste, Menlu Bahas di Pertemuan AMM ASEAN
Sebagai penutup dalam sambutan pembukaan, Menlu Retno sebagai co-chairs pertemuan menyampaikan bahwa ASEAN-AS terus bekerja untuk mempersiapkan level baru hubungan keduanya menjadi Kemitraan Komprehensif Strategis (Comprehensive Strategic partnership) yang menurut rencana akan diluncurkan pada bulan November ini. Menlu Retno meyakini bahwa tingkat kemitraan yang baru ini akan menjadi sarana yang sangat baik bagi upaya meningkatkan kerja sama.
Setelah pembukaan, Pertemuan kemudian dilakukan secara tertutup di mana dibahas mengenai prioritas kerja sama ke depan dan tukar pandangan situasi dunia, termasuk situasi terakhir di Taiwan Straits.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: