Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belajar dari Kesalahan Microsoft, Meta Ciptakan Chatbot AI Terbaru

Belajar dari Kesalahan Microsoft, Meta Ciptakan Chatbot AI Terbaru Kredit Foto: Entrepreneur.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lab penelitian AI Meta telah meluncurkan chatbot Ai terbaru di webnya yang bernama BlenderBot 3. Peluncuran chatbot yang dilakukan saat ini merupakan demo untuk mengumpulkan umpan balik tentang berbagi masalah yang dihadapi model bahasa. Meski begitu, saat ini hanya masyarakat Amerika Serikat yang dapat mengakses BlenderBot 3.

Dilansir dari The Verge pada Senin (8/8/2022), Meta menjelaskan bahwa BlenderBot 3 tidak hanya dapat digunakan dalam percakapan umum, namun juga menjawab jenis pertanyaan yang mungkin pengguna tanyakan pada asisten digital, seperti pertanyaan seputar kesehatan, resep makanan, sampai menemukan fasilitas ramah anak di kota.

Sama halnya seperti Meta, sebelumnya Microsoft juga pernah melakukan demo perilisan chatbot AI bernama Tay di Twitter pada 2016, namun chatbot tersebut ditarik kurang dari 24 jam kemudian karena pelatihan interaksi yang dilakukan para pengguna terhadap Tay diarahkan pada berbagai pernyataan rasis, antisempit, dan misoginis.

Baca Juga: Meta Diam-diam Uji Coba Platform Live Streaming Mirip Twitch

Belajar dari kegagalan Tay ini, manajer teknik penelitian di Facebook AI Research (FAIR), Mary Williamson menyatakan, "kurangnya toleransi terhadap bot yang mengatakan hal-hal yang tidak membantu, dalam arti luas, sangat disayangkan, dan apa yang kami coba lakukan adalah merilis ini dengan sangat bertanggung jawab dan mendorong penelitian ke depannya."

Meta mencoba menciptakan sistem untuk meminimalisasi penggunaan bot untuk bahasa vulgar, cercaan, dan komentar yang tidak sensitif secara budaya, dan pengguna yang melakukan obrolan dengan BlenderBot dapat menandai respons yang mencurigakan dari sistem. Tidak mau mengulangi kesalahan yang dilakukan oleh Microsoft, Meta memiliki segala rel pengaman untuk BlenderBot.

Williamson juga menyatakan bahwa BlenderBot sangat berbeda dengan Tay, tidak seperti Tay yang dirancang untuk belajar secara real time dari interaksi pengguna, BlenderBot adalah model statis yang mampu mengingat apa yang dikatakan pengguna dalam percakapan. Kemampuannya ini bahkan dapat menyimpan informasi melalui cookie browser jika pengguna keluar dari program dan kembali lagi nanti.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: