Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Optimisme dan Sikap Waspada Kemenkeu Terhadap Pemulihan Ekonomi Indonesia, Berikut Penjelasannya!

Optimisme dan Sikap Waspada Kemenkeu Terhadap Pemulihan Ekonomi Indonesia, Berikut Penjelasannya! Kredit Foto: Kemenkeu

"Tingkat pengangguran juga merupakan pekerjaan rumah yang harus kita perbaiki. Akan tetapi kita ingin terus dorong ini supaya jumlah orang yang bekerja itu terus meningkat seiring berjalan dengan pertumbuhan ekonomi yang terus menguat," imbuhnya.

Dalam mencapai itu semua, Febrio mengatakan bahwa APBN sebagai shock absorber digunakan untuk menjaga daya beli masyarakat, memberikan subsidi dan kompensasi energi, menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, serta menjaga defisit ekonomi ke arah 3,92 persen hingga akhir 2022.

Baca Juga: China vs Taiwan Makin Memanas, Ini Dampaknya Terhadap Ekonomi Indonesia Menurut Kemenkeu

"APBN sudah bekerja keras di tahun 2020, 2021, dan 2022. Inilah yang kita harapkan menjadi disiplin fiskal bagaimana cara pemerintah mengelola fiskalnya ke depan," ungkapnya.

Sebagai penutup, Febrio mengungkapkan bahwa pertumbuhan penerimaan pajak per semester I 2022 mencapai 55,7 persen, atau setara 58,5 persen dari target APBN 2022. Meski membanggakan, tren harga komoditas perlu diwaspadai untuk tetap menjaga penerimaan baik dari sisi pajak maupun non pajak agar tetap positif.

"Bagaimana APBN itu tetap bekerja keras, siap untuk melakukan perannya sebagai shock absorber, tetapi arah dari konsolidasinya juga bisa terjaga. Inilah yang harus kita kerjakan bersama-sama. Semoga kita terus bisa disiplin dan kerja sama dengan segala pihak baik dari sisi pemerintahnya maupun masyarakatnya, dan juga dari DPR-nya kita bisa terus lakukan dengan sangat baik," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: