Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Parpol Sibuk Koalisi, Sejatinya Tunggu Sikap PDIP dan Jokowi

Parpol Sibuk Koalisi, Sejatinya Tunggu Sikap PDIP dan Jokowi Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menurut pengamat politik asal Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam, koalisi sejumlah partai politik yang sudah terjalin hanya alternatif. Koalisi itu hanya menunggu sikap resmi PDIP untuk Pilpres 2024.

"Ada Koalisi Indonesia Bersatu, ada juga koalisi Gerindra-PKB. Saya melihatnya itu masih koalisi alternatif untuk jaga-jaga sambil menunggu sikap PDIP," ujarnya, Kamis (11/8/2022).

Baca Juga: Ganjar Pranowo Akan Bernasib "Tragis" Jika Tak Dapat Dukungan PDIP di Pilpres 2024, Berikut Analisis Pengamat...

Menurut dia, PDIP sebagai satu-satunya partai politik yang memenuhi ambang batas pencalonan presiden memiliki nilai lebih dibandingkan yang lain sehingga sangat berhati-hati menentukan koalisi atau tidak.

"Jadi, sikap PDIP dan Jokowi sesungguhnya kunci dari koalisi yang akan terbentuk. Namun, sikap PDIP dan Jokowi yang sampai sekarang belum kunjung jelas membuat mereka membentuk koalisi," ucapnya.

Sebagaimana hasil Pemilu 2019, PDIP menjadi satu-satunya partai politik yang bisa mengusung calon presiden sendiri tanpa berkoalisi karena memenuhi syarat 20 persen presidential threshold (PT).

Di Senayan, PDIP memiliki 128 kursi atau sekitar 22 persen, padahal untuk mencalonkan presiden, minimal harus memiliki 115 kursi atau 20 persen.

Menurut Surokim, partai lain harus memiliki jurus jitu agar tidak tertinggal pada Pilpres 2024 dengan tidak harus menunggu diajak PDIP berkoalisi.

Baca Juga: Jika Ganjar Ngotot Nyapres di Luar PDIP, Pengamat: Injury Time Bisa Terpental

Dia menyebut partai yang sudah berkoalisi merupakan koalisi dan pro pemerintah.

"Golkar, PAN, PPP, Gerindra dan PKB semuanya mendukung Jokowi di pemerintahan. Saya yakin mereka masih menunggu untuk diajak, tapi tidak bisa seperti itu dan partai harus memiliki nilai tawar lebih dalam bersikap," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: