Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tumbuhkan Kekebalan Terhadap Hoaks di Dunia Digital

Tumbuhkan Kekebalan Terhadap Hoaks di Dunia Digital Kredit Foto: Vecteezy/icetrayimages794410
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dunia digital merupakan ruang tanpa batas. Atmosfer yang dihirup bukan lagi oksigen, tapi luapan tsunami informasi. Setiap individu wajib mengakses, menyeleksi, dan mengalanisis informasi-informasi tersebut agar terhindar dari hoaks.

Hoaks bisa menyerang siapa saja, termasuk golongan orang pintar dan berpendidikan tinggi. Sekarang ini informasi bohong yang tersebar luas di dunia digital dapat menenggelamkan fakta. Netizen harus bijak beretika di ruang digital, dengan berkontribusi menyebarkan informasi benar.

"Saya percaya apabila kita semua berani menyampaikan informasi hoaks atau bukan, minimal dua orang dalam grup memverifikasi berita, lama-lama yang lain akan terbantu dan timbul kekebalan terhadap hoaks. Mereka mengerti informasi-informasi hoaks sehingga tidak menyebarkannya," kata Relawan Mafindo, Dosen Praktisi, HR Professional, Rovien Aryunia, S.Pd., M.PPO., M.M saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, pada Rabu (10/8/2022).

Baca Juga: Awas Hoaks! Lakukan Hal Ini Dulu Sebelum Sebar Informasi di Media Sosial

Hoaks bisa menimbulkan permusuhan dan perselisihan. Minimnya literasi digital menjadi penyebab masyarakat mudah mempercayai informasi bohong. Banyak netizen hanya membaca judul tanpa isi berita, mempercayai satu sumber tertentu dan sepihak, tidak bisa membedakan hoaks atau bukan, emosional, hingga tidak paham cara periksa fakta secara sederhana.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Hati-hati Unggah Sesuatu Apalagi Hoaks di Media Sosial, Akibatnya Bisa Fatal!

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Relawan Mafindo, Dosen Praktisi, HR Professional, Rovien Aryunia, S.Pd., M.PPO., M.M. Kemudian Wakil Ketua RTIK Kabupeten Blitar, Subana, serta Dosen dan Ka SI Universitas Tulungagung, Mokhamad Eldon, SE.,MM.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: