Harga Bitcoin Merosot, Penambang Bitcoin Riot Blockchain Rugi Bandar
Berbagai gejolak ekonomi terjadi, termasuk adanya masalah geopolitik Ukraina-Rusia dan masalah ekonomi makro lainnya membuat nilai dari aset beresiko termasuk Bitcoin (BTC) telah mengalami penurunan.
Penurunan nilai membuat harga cryptocurrency anjlok di pasar tahun ini dan menjadi kerugian yang harus dihadapi oleh para penambang BTC.
Dilansir dari Coindesk pada Kamis (18/8/2022), Riot Blockchain (RIOT), salah satu penambang BTC terbesar telah melaporkan total pendapatan sebesar US$72,9 juta pada kuartal pertama dan tengah menunda pelaporan pendatan kuartal kedua yang seharusnya dilakukan pada minggu lalu karena membutuhkan lebih banyak waktu untuk menghitung kerugian cryptocurrency.
Baca Juga: Pasar Kripto Berpotensi Terdampak, Trader Bitcoin Perlu Waspadai Inflasi!
CEO Riot Blockchain, Jason Les mengatakan, "meskipun menantang kondisi pasar global pada kuartal kedua, lebih lanjut dipengaruhi oleh penurunan tajam dalam harga Bitcoin dan mengakibatkan penurunan valuasi pasar untuk penambang Bitcoin yang diperdagangkan secara publik, termasuk Riot, memerlukan biaya penurunan nilai nontunai pada kuartal kedua ini. Biaya ini tidak berdampak pada posisi keuangan kamu yang solid dan likuiditas yang cukup, di mana keduanya semakin menguat pada kuartal ini."
Diketahui bahwa Riot Blockchain telah membukukan biaya penurunan nilai sebesar US$99,8 juta pada kepemilikan Bitcoinnya pada Senin. Sehari setelahnya, pada Selasa, saham RIOT turun sekitar 6% dan jika dihitung dalam tahun ini, Riot telah mengalami penurunan saham sekitar 60%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: