Dorong Ketahanan Pangan dan Perbaikan Lingkungan, Kemenko PMK Gaet SMK Binaan Astra
Ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan menjadi isu penting yang harus diperhatikan. Selain karena jumlah penduduk yang besar, Indonesia pun saat ini rentan mengalami banyak bencana alam.
Hal ini disampaikan Deputi Revolusi Mental Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Didik Suhardi, saat melakukan Kick off Penanaman Pohon-Gerakan Revolusi Mental dengan menggandeng PT Astra International Tbk yang membina 3.336 SMK.
Baca Juga: Kemenko PMK Dorong Penguatan Nilai-Nilai Revolusi Mental Melalui Media Sosial
"Mari kita mencari solusi guna mengurangi risiko bencana," kata Aris dalam keterangan resminya, Jumat (19/8/2022).
Aris berharap, Gerakan Penanaman 10 juta Pohon ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menyadari persoalan lingkungan saat ini. "Dunia ini sedang dihadapkan pada global warming dan climate change. Ini sangat menghantui kita," imbuhnya.
"Sebagai contoh, kondisi iklim yang tidak menentu membuat petani kebingungan harus menanam apa. Sekarang saja harusnya musim kemarau, tapi di benerapa daerah sudah banjir. Petani bingung, harus nanam apa," sambungnya.
Kesadaran pentingnya penanaman pohon ini mutlak untuk memperkuat ketahanan pangan dalam negeri. "Gerakan 10 juta pohon ini selain diharapkan meningkatkan gotong royong untuk lingkungan, juga diharapkan terjadi kemandirian pangan," katanya.
Dia mengaku risau karena saat ini Indonesia masih tinggi impor pangannya. Padahal, sebagai negara agraris, Indonesia mampu memproduksi pangan sendiri. "Sekarang impor buah-buahan masih tinggi. Kalau beli buah, bandingkan berapa persennnya yang lokal. Rata-rata impor, apel, anggur, jeruk, jambu bahkan impor. Ini ironis. Indonesia katanya agraris, tapi di sisi lain impor buah-buahan triliunan," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia berharap semua pihak bersama-sama melakukan penanaman pohon. Ia juga mengimbau agar gerakan menanam 10 juta pohon ini harus jadi kesadaran bersama yang harus dilakukan seluruh masyarakat. "Kami sebagai kemenko yang membidangi pembangunan manusia dan menjadi penanggung jawab gerakan nasional revolusi mental, tentu tidak mungkin bisa berjalan sendiri," ungkapnya.
Dia berharap SMK khususnya binaan Astra menjadi motor dalam menggerakan kegiatan ini. "Tentu SMK sebagai salah satu pilar di sistem pendidikan, harapannya berkontribusi besar, harapannya Astra membantu kami supaya kemandirian pangan dan buah-buahan bisa dilakukan," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum