Fakta Baru Kasus Pembunuhan Berencana Ferdy Sambo: Operasi Senyap Jam 1 Pagi Tanggal 10 Juli Terbongkar
Komnas HAM mengatakan ada pengkondisian para ajudan jam 1 pagi tanggal 10 Juli 2022. Dimana, bukti ini disinyalir bisa menguak fakta baru dibalik kematian Brigadir J.
Komnas HAM mengatakan, ada barang bukti milik korban yang dinyatakan hilang sejak eksekusi mati hingga saat ini.
Dan Ferdy Sambo sebagai dalang pembunuhan yang saat ini ditahan di Mako Brimob, diduga belum memberikan pengakuan secara paripurna.
Baca Juga: Cek Fakta! Ternyata Ini Letak Brigadir J Ditembak, Dua Peluru Kena Organ Vital
Hal itu menjadi satu kendala dalam pengungkapan kasus kematian Brigadir J, terutama soal motif mengapa korban harus dibunuh secara sadis.
Bukan itu saja, informasi terbaru adalah soal adanya operasi senyap sekitar pukul 01.00 WIB, yang dilakukan Ferdy Sambo dan sejumlah ajudan.
Operasi senyap ini dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan sejumlah barang bukti agar bau busuk si jenderal tak tercium.
Karikatur Ferdy Sambo. Pengakuan baru Bharada E, istri Ferdy Sambo menangis saat membicarakan Brigadir J harus dieksekusi mati.
Baca Juga: Otak Brigadir J Ada di Dada? Tim Forensik Beri Penjelasan
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam adalah yang mengungkap soal adanya dugaan penghilangan barang bukti.
Choirul Anam mengatakan, ada penghilangan rekam jejak digital di kasus kematian Brigadir J atau Yosua Hutabarat.
Penghapusan barang bukti diduga sudah terjadi, di antaranya penghapusan tiga WhatsApp Group.
Kemudian Anam menambahkan, diduga ada upaya menghilangkan barang bukti ponsel dengan cara mengganti baru ponsel sejumlah ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Termasuk dalam hal ini barang bukti ponsel milik Brigadir Yosua atau Brigadir J dan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: