Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masyarakat Milenial Lebih Pilih Gandum Ketimbang Beras, Bos BI: Harus Dibalikkan ke Basic

Masyarakat Milenial Lebih Pilih Gandum Ketimbang Beras, Bos BI: Harus Dibalikkan ke Basic Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers terkait hasil rapat berkala KSSK tahun 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (1/8/2022) Dalam keterangan persnya, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan stabilitas sistem keuangan Indonesia berada dalam kondisi terjaga di tengah tekanan perekonomian global yang meningkat, namun KSSK juga mewaspadai sejumlah risiko dari perekonomian global yang dapat berdampak pada sistem keuangan dan ekonomi di dalam negeri. | Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa belakangan ini banyak masyarakat yang lebih memilih untuk mengonsumsi gandum dalam bentuk roti dan olahan lainnya, ketimbang beras. Padahal semestinya, masyarakat beralih ke produk yang dapat dihasilkan di dalam negeri.

"Konsumsi kita, khususnya milenial ini mengurangi beras. Mereka pindah ke gandum, kenapa tidak ketela dan singkong, makanya ini harus dibalikkan ke basic," kata Perry dalam pembukaan Sidang Pleno ISEI XXII, Rabu (24/8/2022).

Baca Juga: Jadi Alternatif Pengganti Gandum, Petani Diajak Kembangkan Sorgum

Tak hanya itu, Perry juga mengingatkan bahwa ketahanan pangan nasional masih terbilang cukup rawan di tengah ancaman krisis global. Ia menilai, swasembada beras selama 3 tahun berturut-turut juga dipicu oleh konsumsi beras masyarakat yang berkurang.

"Meskipun secara nasional produk beras belebih, namun fakta di lapangan tidak seperti yang dibayangkan," imbuhnya.

Baca Juga: ISED Nilai Langkah BI Naikkan Suku Bunga Acuan Sudah Tepat Waktu

Hal tersebut disebabkan karena kondisi geografis Indonesia yang membuat suatu wilayah mengalami surplus dan wilayah lainnya alami defisit. Oleh karena itu, Perry mengimbau agar setiap pemerintah daerah (Pemda) harus dapat bekerja sama dalam hal distribusi.

"Agar ketersediaan pangan tidak menjadi pemicu kenaikan inflasi nasional. Diperlukan leadership dari pemerintah pusat dan Pemda. Ini sangat manjur (dalam) mengatasi struktur pasar," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: