Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terus Pelajari Modus Baru Kejahatan Digital

Terus Pelajari Modus Baru Kejahatan Digital Kredit Foto: Getty Images/iStock
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemahaman mengenai keamanan digital membantu berselancar di dunia maya dengan nyaman sehingga netizen perlu mewaspadai kejahatan online yang semakin marak terjadi.

Phissing dan scam merupakan bentuk kejahatan sering ditemui di dunia digital. Pelaku phising berupaya mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan. Sebaliknya, pelaku scam menipu melalui telepon, email, messaging, dan lain sebagainya dengan tujuan mendapatkan uang dari para korban.

Baca Juga: Kejahatan Digital Diawali Bocornya Identitas Pribadi

"Yang perlu diwaspadai modus atau caranya yang terus menerus berkembang dan banyak sekali modusnya, sehingga perlu wawasan, kita harus belajar terus menerus," ujar Founder-Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, pada Selasa (23/8/2022).

Peretasan akun menjadi paling mendasar dilakukan untuk mendapatkan data-data korban. Kemudian, pelaku melakukan rantai kejahatan selanjutnya. Data-data korban yang didapat bisa digunakan untuk transaksi atau tindakan negatif lainnya.

Bentuk kejahatan lainnya adalah impersonasi. Pelaku berpura-pura sebagai korban yang telah diretas akunnya sehingga menimbulkan korban-korban lainnya. "Pastikan keamanan dari gawai dan media digital yang kamu punya, termasuk media sosial dan aplikasi perpesanan dengan menggunakan password kuat dan pastikan mengaktifkan 2FA (Two-Factor Authentication)," ujar Eko.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Cegah Kejahatan Digital, Pahami Manfaat Autentifikasi Dua Faktor

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Founder-Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo. Kemudian Dosen Ilmu Komunikasi dan Sekretaris PWI Jatimtim, Dr. Cand. Drs.Eko Pamuji, M.I.Kom, serta Direktur Sigma Computer & Cellular, Mochamad Ismanu Roziqi,S.Pd.,M.Kom. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: