Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkaca Kasus Rektor Unila, Unair Punya Strategi Cegah Suap Seleksi Penerimaan Mahasiswa

Berkaca Kasus Rektor Unila, Unair Punya Strategi Cegah Suap Seleksi Penerimaan Mahasiswa Kredit Foto: Universitas Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Universitas Airlangga (Unair) memiliki sejumlah strategi untuk mencegah terjadinya suap dalam seleksi penerimaan mahasiswa pada jalur mandiri. Rektor Unair Mohammad Nasih mengatakan, jalur mandiri merupakan amanah dari Undang-Undang yang diatur oleh pemerintah.

Namun setiap perguruan tinggi memiliki sistemnya masing-masing untuk mengembangkan jalur ini. Ia mengungkapkan dalam melakukan seleksi mahasiswa baru, Unair mengutamakan akademik atau nilai peserta.

“Akademik adalah indikator utama dalam proses seleksi mahasiswa baru pada jalur mandiri. Bukan karena sumbangannya banyak, namun karena memang nilai akademiknya layak untuk dapat diterima,” ucapnya, kemarin. Proses penetapan mahasiswa baru itu juga melibatkan berbagai pihak.

Seperti dekan fakultas, badan penjaminan mutu (BPM), maupun badan pengawas internal (BPI). “ Paguyuban rektor juga selalu mengevaluasi sistem penerimaan mahasiswa jalur mandiri yang telah digunakan,”tambahnya.

Baca Juga: Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri Harus Diatur Ketat dan Transparan

Unair sendiri lanjut dia memiliki sejumlah strategi dalam melakukan penerimaan mahasiswa baru. Pertama, sosialisasi. Melalui website dan juga media sosial universitas, disosialisasikan bahwa tidak ada pembayaran yang sah selain yang tertera di peraturan rektor, yaitu Uang Kuliah Awal (UKA) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

“Segala transaksi keuangan tidak masuk dalam rekening pribadi, melainkan melalui rekening universitas,”tegasnya.

Kedua, sayembara. Setiap tahun, Unair menyelenggarakan sayembara berkaitan dengan oknum-oknum yang mengaku dapat memasukkan putra putrinya masuk Unair melalui jalur tertentu.

“Jika ada oknum yang mengaku dari Unair memberikan iming-iming tertentu, masyarakat bisa melaporkan ke kami, maka orang itu bisa dapat hadiah dari kami. Kami akan sangat senang jika masyarakat mau memberikan informasi yang valid,” ucap guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair itu.

Ketiga, peniadaan kunjungan maupun tamu tanpa tujuan spesifik. Rektor menegaskan, menjelang penerimaan mahasiswa baru, pihaknya seringkali mendapat kunjungan yang tidak spesifik tujuannya. 

“Kami tidak menerima tamu-tamu yang tidak jelas yang pengin ketemu rektor maupun pimpinan. Kami tidak akan temui. Ini untuk menghindari kurupsi, kolusi, dan nepotisme,” ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: