Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Puan Maharani Makin di Atas Angin, Mas Ganjar Jangan Diam Saja! Segera Ambil Keputusan

Puan Maharani Makin di Atas Angin, Mas Ganjar Jangan Diam Saja! Segera Ambil Keputusan Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ganjar Pranowo dinilai harus segera menentukan sikap politik dan ketegasan berpolitik jika masih berkeinginan maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024

"Kalau tidak, ya, makin terjungkal dari bursa pencapresan PDI Perjuangan," kata Analis politik sekaligus Pendiri Indonesia Political Power Ikhwan Arif, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Ikhwan menganalisis, peluang Ganjar sebagai capres usai Safari Politik PDI Perjuangan dan Partai NasDem. Safari politik ini yang dikomandoi Puan Maharani pada hari Senin (22/8) dinilai sebagai branding politik Ketua Umum DPR RI tersebut selaku perpanjangan tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Menurut dia, Ganjar makin terjungkal dari bursa capres PDI Perjuangan dan nama Puan makin santer di pusat kekuatan partai tersebut.

Baca Juga: Tak Ada Anies, Hanya Nama Ganjar, Ridwan Kamil Bergema di Rakernas PAN

Hingga hari ini, kata pendiri Indonesia Political Power itu, konsolidasi PDI Perjuangan berada pada tahap distribusi kepentingan politik. Elite politik partai tersebut sudah mengerucutkan ketokohan Puan Maharani sebagai capres ketimbang Ganjar Pranowo.

Ia menyebutkan antara Puan dan Ganjar keduanya merupakan representasi pilihan politik yang berbeda.

Ganjar Pranowo, lanjut dia, lebih cenderung merupakan capres pilihan politik dari sejumlah sukarelawan politik, polanya dari bawah ke atas (bottom up). Beda halnya dengan Puan Maharani cenderung merepresentasikan pilihan politik PDI Perjuangan, polanya dari atas ke bawah (top down).

Baik Puan maupun Ganjar meskipun berada pada pusat kekuatan elite politik yang sama, menurut dia, mempunyai dukungan politik yang berbeda untuk maju sebagai capres.

Hal ini terlihat dari adanya sebuah pola distribusi kepentingan politik. Para elite partai politik yang berkuasa mengatur bagaimana perubahan pola distribusi kepentingan dalam masyarakat karena distribusi bergantung pada kekuasaan.

"Titik fokus analisisnya adalah pada dinamika kekuasaan sebagai kekuatan dan tujuan yang diinginkan, dan sebagai kemampuan untuk mengambil keputusan," terangnya.

Baca Juga: Prabowo Nyapres Bisa Jegal Anies Baswedan, Tapi Untungkan Ganjar, Kok Gitu?

Menurut dia, ada beberapa faktor yang memengaruhi pola distribusi kepentingan yang berbeda dalam pemilihan capres dan cawapres di koalisi pilpres. Pertama, partai politik yang berkuasa adalah kunci utama, kedua kaderisasi partai politik, dan ketiga faktor figur atau ketokohan.

Dalam hal ketokohan, kata Ikhwan, Ganjar Pranowo memiliki keunggulan di samping sebagai kader partai penguasa, PDI Perjuangan. Elektabilitas Ganjar melampaui elektabilitas Ketua DPR RI Puan Maharani yang diprediksikan maju sebagai calon presiden pada tahun 2024.

"Besar kemungkinan keduanya dipilih sebagai calon presiden dan wakil presiden pada tahun 2024 dengan alasan pertimbangan elektabilitas figur dan keduanya berasal dari internal partai," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: