Mendag: Sinergi Pemerintah dan Pendidikan Kunci Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, bidang ilmu hukum, ilmu manajemen, dan ilmu administrasi merupakan sebuah kombinasi keilmuan yang tepat untuk dapat memberikan kontribusi terkait strategi rantai pasok komoditas pangan yang efektif dan efisien di Indonesia.
Baca Juga: Tentang Harga Telur yang Melonjak Naik, Badan Pangan Nasional: Sedang Mencari Keseimbangan
Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, tantangan berat yang tengah dihadapi saat ini yaitu terkait rantai pasok komoditas pangan, khususnya melonjaknya biaya logistik pascapandemi Covid-19.
Dalam skala global, gangguan rantai pasok hingga saat ini masih dirasakan dampaknya terhadap kenaikan biaya logistik yang berujung pada lonjakan inflasi pangan global.
Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan, dalam upaya mendukung perbaikan sistem logistik, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional.
Melalui Sistem Logistik Nasional, pemerintah melakukan empat program utama, yaitu pertama, simplifikasi proses bisnis layanan pemerintah di bidang logistik; kedua, kolaborasi antar sistem layanan logistik internasional maupun domestik; ketiga, kemudahan transaksi dan fasilitasi pembayaran penerimaan negara dan antar pelaku logistik; keempat, penataan tata ruang kepelabuhan dan jalur distribusi barang.
Baca Juga: Zulkifli Hasan Buka Suara, Rupanya Ini Alasan Langka dan Melonjaknya Harga Telur di Pasaran!
"Melalui penataan sistem logistik nasional tersebut pemerintah mentargetkan biaya logistik nasional akan semakin efisien. Indikator pencapaian tersebut adalah penurunan porsi biaya logistik terhadap PDB yang ditargetkan turun menjadi 20 persen pada tahun 2024,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, program tol laut yang diinisiasi Presiden Joko Widodo sejak tahun 2015 juga merupakan strategi pemerintah dalam memperbaiki rantai pasok komoditas
pangan.
Dalam hal ini, Kementerian Perdagangan turut menyelenggarakan program gerai maritim sebagai salah satu bentuk partisipasi pemanfaatan tol laut yang diharapkan dapat meningkatkan kelancaran arus barang, peningkatan perdagangan antar pulau, dan menjaga ketersediaan barang kebutuhan pokok.
Baca Juga: Telur Ayam Naik Drastis di Pasaran, Zulhas: Itu Nggak Seberapa Kok, Jangan Diributkan
“Hingga saat ini program tol laut terus mengalami peningkatan dan perkembangan, baik dari segi trayek, jumlah muatan, maupun kapasitas. Hingga Agustus 2022, program tol laut telah melayani 33 trayek dengan 32 kapal yang menyinggahi 130 pelabuhan,” ucap Mendag.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: