Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wujudkan Indonesia Emas 2045, KKP dan ISPIKANI Kaji Sosek Perikanan

Wujudkan Indonesia Emas 2045, KKP dan ISPIKANI Kaji Sosek Perikanan Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Sementara itu, Sekretaris Jenderal ISPIKANI Kusdiantoro mengatakan, dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045, ISPIKANI menyiapkan konsep pembangunan perikanan yang dikemas dalam konsep Perikanan Emas 2045. Konsep ini diharapkan dapat menjadikan perikan sebagai prime mover pembangunan ekonomi nasional yang mendorong ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi, penyiapan tenaga kerja, pengentasan kemiskinan dan kelestarian lingkungan.

Webinar ini merupakan bagian dari rangkaian webiner series menuju Indonesia Emas 2045, dimana salah satu tematiknya adalah mengenai sosial ekonomi perikanan. Webinar kali ini merupakan webinar ketiga dari enam seri yang diselenggarakan ISPIKANI.

Menurut Kusdiantoro, keterlibatan aspek sosial ekonomi perikanan sangat diperlukan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan karena pada hakekatnya usaha perikanan bertujuan untuk mensejahterahkan pelakunya.

"Dalam pengelolaan perikanan berkelanjutan, kita tidak terlepas dari empat aspek di dalamnya, antara lain biologi, lingkungan, ekonomi dan sosial. Aspek ekonomi adalah bagaimana kegiatan perikanan dapat memberikan keuntungan ekonomi secara optimal bagi pelaku usaha perikanan, dan memberikan penerimaan bagi negara. Sedangkan aspek sosial adalah bagaimana dari kegiatan perikanan dapat memaksimalkan peluang kerja bagi masyarakat, di samping menjaga soliditas antar stakeholder perikanan," tutur Kusdiantoro.

Menurutnya dalam pengelolaan perikanan jika ditinjau dari aspek sosial ekonomi terdapat tiga prinsip utama. Pertama, pemerataan antara pelaku yang bergerak di usaha perikanan. Kedua, pelestarian sebagai upaya memaksimalkan produktivitas potensi untuk jangka panjang (MEY). Ketiga, daya guna ekonomi, dimana dalam pengelolaan sumberdaya perikanan tetap mengacu pada prinsip ekonomi.

Hasil kajian Sosek berkontribusi dan memberikan reposisi terhadap beberapa hal, yaitu kelembagaan dan SDM (dari bersifat departemental menjadi terintegrasi), pengelolaan sumberdaya perikanan (dari sebelumnya tidak berkelanjutan menjadi berkelanjutan), produktivitas dan daya saing, serta memperluas akses pasar domestik dan internasional.

Selain itu, kajian sosial ekonomi perikanan memberikan beberapa manfaat, antara lain memberikan ruang lingkup bahwa perikanan tidak terbatas pada masalah teknik, memberikan pertimbangan kelayakan usaha, pertimbangan ekonomi, kondisi sosial kultur kemasyarakatan, kelembagaan. Baca Juga: Polemik Indonesia Emas 2045: Bisakah Indonesia Menjadi Negara Adidaya Ekonomi Dunia?

"Rumusan instrumen sosial ekonomi perikanan  sangat diperlukan dalam penyusunan blue print pembangunan perikanan 2045 melalui penentuan indikator-indikator pembangunan, bahkan rumusan dan kajian sosek dapat menjadi akselerator pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumberdaya perikanan. Peran ISPIKANI melahirkan blue print pembangunan perikanan emas 2045 sebagai penjuru dan legacy pembangunan perikanan kedepan," pugkas Kusdiantoro.

Sebagai informasi, bertindak sebagai keynote speaker pada webinar ini adalah Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan Prof. Rokhmin Dahuri. Bertindak sebagai narasumber adalah Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University dan Ketua Dewan Pakar dan Profesi ISPIKANI Prof. Luky Adrianto; Dosen Universitas Padjadjaran Prof. Zuzy Anna; Presiden Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network Sitti Hilyana; serta Peneliti Institute for Development of Economics and Finance Rusli Abdullah.

Upaya-upaya yang dibahas pada webinar ini sejalan dengan prinsip ekonomi biru yang digencarkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Diberitakan sebelumnya, Menteri  Trenggono menyampaikan presentasi tentang "Visi Indonesia 2045: Ekonomi Biru untuk Perikanan Indonesia". Pihaknya memandang ekonomi biru sebagai salah satu acuan utama untuk membuat laut Indonesia berkelanjutan yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat maupun nasional. Hal itu disampaikannya pada Leaders Forum "Indonesia 2045: Sebuah Blueprint", 11 Mei 2022.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: