Pakar Kebijakan Publik Sebut Jegal-jegalan Sambut Pilpres 2024 adalah Tanda Kemerosotan Demokrasi
Apalagi dengan adanya pemberlakuan Presidential Threshold 20% yang membatasi hak pilih rakyat. Achmad mengatakan ini akan membuat publik merasakan bagaimana nafsu para oligarki politik untuk berkuasa di negeri ini.
“Yang ujungnya rakyat dipaksa untuk memilih calon-calon pemimpin yang tidak mereka kehendaki. Ini tentunya sangat memalukan. Yang jelas selama kultur berpolitik masih seperti ini membuat suram nasib bangsa ini kedepan,” ungkapnya.
Seharusnya kata Achmad, ada jiwa sportifitas yang mengedepankan kepentingan bangsa negara. Menjegal lawan politik adalah sebuah keangkuhan bahwa yang menjegal merasa lebih hebat dari yang dijegal.
“Tentunya itu bukan sikap sebagai seorang negarawan yang baik. Melainkan mental mafia yang hanya mementingkan diri dan kelompoknya saja dan sepantasnya sikap ini menjadi musuh bersama,” kata Achmad.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty