Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ferdy Sambo Terus Dilucuti, MA Segera Soroti Kasus Kematian Enam Pengawal Habib Rizieq

Ferdy Sambo Terus Dilucuti, MA Segera Soroti Kasus Kematian Enam Pengawal Habib Rizieq Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Joshua atau Brigadir J berdampak luas, bahkan perkara ini sampai melambungkan kembali kasus kematian enam pengawal Habib Rizieq Shihab. di KM 50.

Mahkamah Agung (MA) memastikan pihaknya bakal secepatnya melakukan pemeriksaan berkas kasasi. Sayangnya, MA enggan merespons lebih lanjut soal lambatnya pengiriman hal itu. MA juga ogah memberi tanggapan apakah tindakan itu menyalahi aturan atau tidak.

Baca Juga: Mau Awasi Ferdy Sambo dan Bharada E, Pengacara Brigadir J Malah Temukan Pelanggaran Hukum Berat

"Nanti kami cek dulu di kepaniteraan MA," kata Juru Bicara MA, Andi Samsan Nganro, kepada Republika, Selasa (30/8/2022).

Diketahui, Memori kasasi dari JPU atas kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pembunuhan enam anggota Laskar FPI itu resmi diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) sejak Selasa 22 Maret 2022. Tetapi, dikabarkan PN Jaksel baru memprosesnya ke MA pada 29 Juli 2022.

Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 214/KMA/SK/XII/2014 tanggal 31 Desember 2014 disebutkan penanganan perkara kasasi dan peninjauan kembali pada MA harus diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 250 hari. Kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan, terhitung mulai penerimaan berkas hingga pengiriman kembali berkas ke pengadilan pengaju.

Tercatat dalam kasus unlawful killing terhadap enam anggota Laskar FPI 2020, dua terdakwa, anggota Resmob Polda Metro Jaya, dituntut oleh hakim 6 tahun penjara. JPU menggunakan Pasal 338 KUH Pidana, juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana sebagai dasar sangkaan.

Tetapi lewat putusan PN Jaksel, pada Jumat (18/3/2022), majelis hakim menyatakan, perbuatan Briptu Fikri Ramadhan, dan Ipda Yusmin Ohorella melakukan pembunuhan tersebut, atas dasar terpaksa dan pembelaan diri. Sehingga menurut hakim PN Jaksel, dua anggota Polda Metro Jaya tersebut tak bisa dijatuhi hukuman pidana. Atas putusan tersebut, hakim memerintahkan dua terdakwa itu dilepaskan.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) kasus pembunuhan enam Laskar FPI, Zet Todung Alo mengatakan, berkas perkara untuk proses kasasi perkara unlawful killing tersebut, baru dilimpahkan oleh PN Jaksel, ke MA setelah gembar-gembor kasus Sambo mencuat ke publik.

Padahal, kata Todung, memori kasasi dari JPU atas kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pembunuhan enam anggota Laskar FPI tersebut, resmi diajukan ke PN Jaksel, sejak Selasa 22 Maret 2022. Akan tetapi, dikatakan Todung, PN Jaksel, baru memproses administrasi kasasi ke MA atas kasus tersebut, pada 29 Juli 2022.

Baca Juga: Soal Penembakan Pengawal Habib Rizieq di KM 50, "Polisi Mau Dijebak dan Dihabisi Preman FPI"

“Kita belum menerima hasil kasasi karena oleh PN Jaksel, baru mengirimkan berkas kasasi perkara itu (unlawful killing) setelah ada kasus Sambo ribut-ribut ini,” ujar Todung kepada Republika, Sabtu (27/8/2022).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: