Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kuat Ma’ruf Disinyalir Punya Hubungan Putri Candrawathi: Pisau dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J Jadi Saksi

Kuat Ma’ruf Disinyalir Punya Hubungan Putri Candrawathi:  Pisau dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J Jadi Saksi Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu tersangka pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir J adalah Kuat Maruf. Pria yang berprofesi sebagai supir keluarga Ferdy Sambo ini disinyalir punya hubungan spesial dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawati.

Berdasarkan kronologi yang diceritakan Deolipa, Pengacara Bharada E, Kuat Maruf ketahuan bermesraan oleh Brigadir J, yang kemudian menceritakan kejadian bertolak belakang dengan kenyataan kepada Ferdy Sambo. Hal itu memicu emosi Ferdy Sambo dan terbentuklah rencana pembunuhan terhadap Brigadir J. 

Dari berbagai sumber yang dapat diakses secara terbuka, tuduhan terhadap Putri Candrawati yang disebut terlibat dalam perselingkuhan dibantah oleh kuasa hukumnya, Arman Hanis. Ia menyebut bahwa kliennya tidak pernah terlibat perselingkuhan dengan Kuat Maruf.

Sekarang, Kuat Maruf juga termasuk salah satu tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J. 

Baca Juga: Ya Ampun... Serius? Pakar Hukum Pidana Sebut Rekonstruksi Kasus Ferdy Sambo Malah Membuat Viktimisasi Brigadir J

Peran Kuat Maruf di rumah Ferdy Sambo adalah sebagai sopir pribadi dan sekaligus sebagai asisten rumah tangga di rumah Ferdy Sambo. Ia termasuk orang kepercayaan Sambo dan Putri Candrawati.

Sudah bekerja dengan keluarga Sambo sejak tahun 2015. Sosok yang akrab disapa oleh "Om Kuat" oleh anak-anak Ferdy Sambo ini juga dekat dengan para ajudan Ferdy Sambo. 



Kuat Maruf ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Empat sosok lain yang ditetapkan sebagai tersangka adalah Ferdy Sambo, Putri Candrawati, Bripka RR, dan Bharada E. Dari kuasa hukum Bharada E inilah nama Kuat Maruf menjadi perhatian publik sampai disebut sebagai selingkuhan Putri Candrawati. 

Pesan Kuat Maruf dalam pembunuhan Brigadir J terungkap dalam rekonstruksi pembunuhan korban. Kuat Maruf pada saat kejadian berperan menyerahkan dua pisau dan HT kepada ajudan Ferdy Sambo yang bernama Deden setelah pembunuhan selesai.

Baca Juga: Pengacara Keluarga Brigadir J Diusir dari Tempat Rekonstruksi Kasus Ferdy Sambo, Pakar Hukum: Yang Harus Hadir...

Adegan penyerahan pisau dan HT tersebut menjadi adegan penutup dalam rekonstruksi pembunuhan korban yang bernama lengkap Nofriansyah Yosua Hutabarat. 

Lokasi pembunuhan terhadap Brigadir J adalah di Duren Tiga, rumah dinas yang ditempati Ferdy Sambo ketika menjabat sebagai Kepala Divisi Propam Polri.

Sementara rumah di Jalan Saguling III, merupakan lokasi di mana Ferdy Sambo dan Putri Candrawati membuat rencana pembunuhan tersebut. Lalu, Pisau dan HT dibawa oleh Kuat Maruf dari rumah Ferdy Sambo di Magelang. 

Sama seperti keempat tersangka lainnya, Kuat Maruf dijerat dengan pasal pembunuhan berencana, Pasal 340 Sub subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

Baca Juga: Gegara Ferdy Sambo, Bharada E Sempat Tertekan Saat Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Brigadir J

Bunyi pasal tersebut adalah sebagai berikut: “Barang siapa yang dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain, diancam pembunuhan dengan rencana dengan pidana mati atau penjara seumur hidup atau penjara dalam waktu tertentu yang paling lama 20 tahun.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: