Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Solomon Tempel China, Papua Nugini Dekati Australia, Situasi Pasifik Memanas Gara-gara...

Solomon Tempel China, Papua Nugini Dekati Australia, Situasi Pasifik Memanas Gara-gara... Kredit Foto: Reuters/Jason Lee
Warta Ekonomi, Canberra, Australia -

Papua Nugini (PNG) telah mengusulkan perjanjian keamanan dengan Australia di tengah meningkatnya ketegangan di pulau-pulau Pasifik. Hal itu diungkap oleh Menteri Pertahanan Australia Richard Marles pada Rabu (31/8/2022)

"Ini adalah ide yang telah diajukan oleh PNG. Kami telah memperjelas bahwa kami ingin sedekat mungkin dengan PNG. Kami ingin membangun hubungan militer dengan militer yang sudah dekat, yang kami lihat sebagai salah satu hal paling penting," ujar Marles kepada radio ABC.

Baca Juga: Australia dan Selandia Baru Buka-bukaan Bahas Pakta Keamanan China dengan Solomon

Papua Nugini adalah negara tetangga di utara Australia. Kedua negara ini memiliki hubungan perdagangan dan investasi yang meningkat dengan China. Namun China gagal mencapai pakta perdagangan dan keamanan yang luas dengan 10 negara Pasifik termasuk PNG pada Juni lalu.

Australia dan Amerika Serikat mendanai peningkatan pangkalan angkatan laut di Pulau Manus PNG, setelah China gagal untuk membangun kembali pangkalan angkatan laut pada 2018. Kapal angkatan laut China transit melalui Selat Torres yang memisahkan Australia dan PNG.

Aktivitas tersebut menjadi titik gesekan pada Februari ketika sebuah kapal China mengarahkan laser ke pesawat pengintai militer Australia yang terbang di atas wilayah utara Australia. 

Sementara itu Kepulauan Solomon memiliki perbatasan maritim dengan PNG dan Australia. Pada Selasa (30/8/2022), Kepulauan Solomon menangguhkan kunjungan pelabuhan oleh angkatan laut asing sampai menerapkan proses persetujuan baru.  

Marles menolak berkomentar secara langsung apakah Australia telah menerima pemberitahuan tentang moratorium kunjungan pelabuhan tersebut.

Sementara pemerintah Amerika Serikat menerima pemberitahuan tentang moratorium itu, seminggu setelah kapal penjaga pantai AS tidak dapat melakukan kunjungan pelabuhan di Honiara.

"Kami ingin melihat Australia menjadi mitra alami pilihan bagi negara-negara Pasifik, itu bukan sesuatu yang kami anggap remeh," kata Marles.

Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Justin Tkatchenko, mengatakan kepada ABC Television, dia telah membahas perjanjian keamanan dengan Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong selama kunjungannya ke Port Moresby pada Selasa (30/8/2022). Sementara Wong mengatakan kepada ABC bahwa, diskusi tersebut berada pada tahap yang sangat awal. 

Hubungan antara Kepulauan Solomon dengan Amerika Serikat dan sekutu Pasifiknya mengalami ketegangan, sejak mencapai pakta keamanan dengan China pada April lalu. 

Australia, Selandia Baru, dan negara-negara kepulauan Pasifik lainnya mengatakan, kebutuhan keamanan di kawasan itu harus dipenuhi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: