Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disebut Nggak Punya Etika oleh Ngabalin yang Lagi Marah, Deolipa Yumara: Jangan Ngamuk-ngamuk Kayak Kesurupan

Disebut Nggak Punya Etika oleh Ngabalin yang Lagi Marah, Deolipa Yumara: Jangan Ngamuk-ngamuk Kayak Kesurupan Kredit Foto: Suara.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tenaga ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Ali Mochtar Ngabalin hadir menjadi pembicara dalam sebuah acara televisi membahas kasus Brigadir J. Hadir pula dalam acara yang sama, yaitu mantan kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara.

Acara tersebut kemudian menjadi sorotan karena aksi marah-marah Ngabalin terekam saat menanggapi pembicara lain terkait kritik kepada Kapolri soal kasus yang belakangan menjadi perbincangan publik ini. Tak ayal, Deolipa kemudian menyebut Ngabalin seperti orang kesurupan.

Baca Juga: Ada yang Kritik Kapolri Soal Kasus Brigadir J, Ali Ngabalin Marah-marah Nggak Terima: Kalian Siapa Sih?

Pada acara Catatan Demokrasi TvOne yang tayang di YouTube pada Rabu (31/8/2022), Ngabalin marah-marah dengan membela institusi Polri dan tak menyetujui pernyataan dari mantan anggota DPR RI Komisi III, Panda Nababan.

"Pak Ngabalin kebanyakan bicara ini, jadi ini kita masyarakat Indonesia pak, diwakili oleh Pak Panda, Pak Johnson, Pak Sampi ini kita ini rasional semua Pak enggak distorsi," ujar Deolipa.

Belum selesai bicara, pernyataan Deolipa langsung disambat oleh Ngabalin dengan maki-maki. "Kamu tidak punya etika, tidak punya akhlak, kayak orang pintar kau, kau mengotori ruang publik, rakyat mana yang kau wakili," ujar Ngabalin.

Saat dihentikan, Ngabalin tetap mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi hingga kemudian suaranya tak terdengar lagi.

"Gitu aja bapak ngamuk-ngamuk, kita diskusi boleh panas boleh, tapi jangan ngamuk-ngamuk kayak kesurupan, saya kan juga enggak kesurupan, mana ada saya kesurupan," ujar Deolipa.

Baca Juga: Sindir Orang yang Suka Kafir-kafirkan Orang Lain, Ngabalin: Untuk Apa Sorban Parabolanya Lebih Besar dari Saya?

Menanggapi Ngabalin yang menyatakan tak bisa menghakimi polisi, Deolipa menyebutkan bahwa dia sebagai warga negara berhak mengkritik negara.

"Kita ini kan masyarkat sipil, kita boleh mengkritik negara kalau tidak baik-baik saja, kalau negara ini baik-baik saja saya juga diam pak mending pelihara burung sama ikan koi," tambah Deolipa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: