Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PSI Minta Anies Tak Hanya Ubah Nama Rumah Sehat Tapi Juga Tingkatkan Kualitas: Inti Program Bukan tentang Tampilan Saja!

PSI Minta Anies Tak Hanya Ubah Nama Rumah Sehat Tapi Juga Tingkatkan Kualitas: Inti Program Bukan tentang Tampilan Saja! Pejalan kaki melintas di depan Rumah Sehat Untuk Jakarta (RSUD) Tarakan, Cideng, Jakarta, Kamis (4/8/2022). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengganti istilah rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta dan akan menerapkan pada 31 rumah sakit milik pemerintah yang ada di Ibukota untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap rumah sakit. | Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat keputusan untuk mengubah nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta. Hal ini pun mengundang ragam komentar dari banyak tokoh termasuk Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Idris Ahmad.

Ia meminta perubahan itu tidak sekadar hanya di penamaan saja, tetapi juga harus ikut diiringi dengan peningkatan kualitas. Lantaran itu, Idris menyarankan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta menginvestasikan anggaran ke peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Menurutnya kebijakan penjenamaan ini tidak boleh hanya sekadar mengubah tampilan saja.

Baca Juga: Bersama Mensos, Presiden Jokowi Akan Resmikan 76 Rumah Sehat untuk Korban Banjir Bandang Sentani

"Saya lihat setelah ada penerapan Rumah Sehat ini segala tampilan diubah, tapi kan inti program bukan tentang tampilan saja. Saya berharap Dinkes DKI ada langkah konkret untuk menginvestasikan anggaran ke peningkatan kapasitas SDM agar pelayanan bisa ditransformasi," ujar Idris dalam keterangannya, Jumat (2/8/2022).

Selain itu, Idris juga menilai masih banyak pelayanan di rumah sakit milik Pemprov DKI yang belum optimal.

"Saya keliling ke RSUD di Jakarta Pusat dan melihat pelayanan petugas bisa ditingkatkan lagi. Fokus pada kualitas hospitality dan service of excellence," tambah Idris.

Idris juga berharap ada transformasi pada sarana dan prasarana rumah sakit. Pasalnya, hal ini berpengaruh pada keamanan dan kenyamanan para pasien yang datang.

Baca Juga: Gak Cuma Tabrak Aturan, Ini Lima Alasan Anies Harus Batalkan Wacana Rumah Sehat

"Masalah sarana prasarana yang berdampak pada akses masyarakat juga jadi PR Dinkes. Hampir semua RSUD di Jakarta Pusat itu susah lahan parkir."

Bahkan, ia menyebut ada rumah sakit yang sudah mengusulkan untuk bisa menambah lahan. "Ada RSUD Johar Baru dan Cempaka Putih yang sudah punya usulan penambahan lahan mohon segera ditindaklanjuti. Ini mengukur komitmen kita terhadap program Rumah Sehat," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: