Sejak Kecil Ingin Jadi CEO Nike, Yukka Harlanda Kini Punya Brand Sepatu Sendiri: Brodo
"Dari tujuh juta saya putar jadi belasan juta. Rasa nikmatnya menghasilkan uang sendiri itu beda banget," pungkas Yukka.
Pada tahun 2010, akhirnya Yukka dan Uta memutuskan nama sepatu buatan mereka yakni Brodo. Saat itu, Yukka dan Uta masih tingkat tiga perkuliahan. Mereka pun akhirnya jualan online sepatu Brodo dengan bermodalkan BlackBerry. Uang hasil jualan mereka putar terus tidak diambil karena masih mendapat uang biaya hidup dari orang tua.
Namun, setelah lulus kuliah, kegalauan mereka pun muncul. Saat Yukka sudah interview di perusahaan minyak dan gas dengan gaji dollar, Uta bertanya hendak diapakan Brodo ini yang sudah berjalan satu tahun lamanya.
Akhirnya keduanya memutuskan untuk melanjutkan Brodo satu tahun lagi. Yukka mengaku beruntung dengan 'waktu' yang pas untuk bisnisnya yakni jualan online. Saat itu, sepatu Brodo difoto oleh temannya yang sedang studi wisata ke Jerman. Orang-orang sampai mengira sepatu Brodo buatan luar negeri, padahal Brodo adalah produk lokal yang dijual di kos-kosan.
"Jadi kita jualan tuh nggak perlu bikin toko, nggak perlu melakukan pengiriman dengan potongan yang mahal. Kita dari kos-kosan, saya jualnya di kos-kosan pakai kutang," ujar Yukka.
Pada tahun 2011, Brodo terjual hanya 30 pasang. Saat itu, Yukka dan Uta masih berandai-andai, "Bagaimana ya rasanya terjual 1.000 per bulan?". Hari ini, Brodo bisa menjual 100.000 pasang sepatu dalam satu bulan.
Yukka bercerita bahwa Brodo bisa berdiri seperti sekarang karena bantun banyak orang seperti senior-senior di kampusnya dulu. Ia diajari mencari vendor yang bagus, keuangan, bisnis dan lain sebagainya. Meski Yukka hanya paham Fisika, tetapi dengan kemauannya untuk belajar Industri Kreatif di bidang footwear, jadilah Brodo sehebat sekarang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: