Suharso Monoarfa Lengser Sebagai Ketua Umum, Arsul Sani Tegaskan Sikap PPP di KIB, Bakal Cabut?
Setelah Suharso Monoarfa dinyatakan diberhentikan dari jabatannya sebagai ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), kini jalan politik partai belambang Kabah tersebut di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menjadi sorotan.
Mengenai hal ini, Sikap politik PPP di KIB diklaim tidak akan berubah, terlebih Muhammad Mardiono yang diangkat menjadi pelaksana tugas (Plt) ketua umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa adalah koordinator dari PPP untuk KIB.
"Saya ingin menjawab kata-katanya begini, bahwa Pak Muhammad Mardiono selama ini adalah koordinator dari PPP untuk KIB. Jadi sudah ketahuanlah jawabannya," kata Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani kepada awak media di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).
Baca Juga: Masalah "Amplop Kiai" Jadi Pertimbangan Lengsernya Suharso Monoarfa Sebagai Ketua Umum PPP
Ia menjelaskan Mardiono sebagai koordinator PPP di dalam KIB posisinya sama dengan Asman Abnur dari PAN, dan Lodewijk Freidrich Paulus dari Golkar.
Arsul tak menampik kisruh internal PPP akan berdampak pada elektabilitas partainya. Meski begitu ia berharap segala masalah bisa segera selesai sehingga partainya siap melewati pemilu 2024.
"Kalau isinya yang berkembang itu terjadi pecah terbelah segala macam, tentu akan mempengaruhi. Dan (kami) punya keinginan kalau ini adalah bagian dari realokasi dan reorganisasi kepartaian saja," tutup Arsul.
Sebelumnya diberitakan, Suharso Monoarfa diberhentikan dari jabatan sebagai ketua umum PPP. Keputusan diambil setelah tiga pimpinan majelis yakni Majelis Syariah, Majelis Kehormatan, dan Majelis Pertimbangan melayangkan surat ketiga kepada Suharso.
"(Pemberhentian) terhitung sejak surat ditandatangani 30 Agustus 2022," kata Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP Usman M Tokan dalam keterangannya, Senin (5/9/2022).
Usman menerangkan, Majelis Tinggi DPP PPP telah melakukan musyawarah di mana para pimpinan majelis berkesimpulan bahwa terjadi sorotan dan kegaduhan PPP secara meluas yang tertuju kepada Suharso Monoarfa secara pribadi dengan masyarakat Indonesia, yang merupakan pemilih dan simpatisan PPP, atau boleh dikatakan umat yang sayang dan peduli kepada eksistensi dan marwah PPP sebagai wadah perjuangan politik umat Islam Indonesia.
Kemudian, tiga pimpinan majelis meminta pendapat hukum dari mahkamah partai apakah langkah tersebut telah sesuai anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) PPP.
"Serta meminta pengurus harian DPP PPP segera melaksanakan rapat untuk memilih dan menetapkan pelaksana tugas ketua umum untuk mengisi lowongan jabatan tersebut," paparnya.
Usai pemberhentian Suharso, Musyawarah Kerja Nasional yang berlangsung pada 4 hingga 5 September 2022 menunjuk Muhammad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum PPP. Musyawarah dihadiri ketua dan sekretaris dari 27 Dewan Pimpinan Wilayah DPW PPP se-Indonesia.
Dalam Mukernas PPP, Mardiono menyatakan dirinya menerima amanah sebagai Plt Ketum PPP dan akan bekerja keras untuk membangkitkan PPP pada Pemilu 2024.
"Saya menerima amanah yang diputuskan dalam rapat pengurus harian untuk mengisi jabatan Plt Ketua Umum PPP. Atas dukungan dan doa para kiai yang ada di majelis ini, Bismillah saya akan bekerja keras agar PPP bisa bangkit di Pemilu 2024,” tegas Mardiono.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto