Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bantu Pakistan Bangkit, Indonesia Siap Gelontorkan Rp7.1 Miliar

Bantu Pakistan Bangkit, Indonesia Siap Gelontorkan Rp7.1 Miliar Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggelar Rapat Tingkat Menteri (RTM) terkait Rencana Pengiriman Bantuan Medis Bencana Banjir di Negara Pakistan, di Kantor Kemenko PMK, Senin (6/9/2022). Dalam rapat tersebut, disepakati, pemerintah akan memberikan sejumlah bantuan kepada Pakistan.

Menko PMK Muhadjir Effendy mengungkapkan Indonesia memberi bantuan kemanusiaan sebesar USD500,000 atau setara sekitar Rp7,1 miliar kepada korban banjir di Pakistan.

Baca Juga: Keren! Film Autobiography Harumkan Nama Indonesia di Festival Film Venice

Selain bantuan hibah secara tunai, pemerintah juga akan memberikan bantuan melalui pengiriman personel berupa Emergency Medical Team (EMT) yang terdiri dari tenaga gabungan (joint forces) BNPB, BASARNAS, TNI, POLRI, dan NGO. Dan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar bagi penduduk terdampak terutama kelompok rentan.

“Tentu ini tidak lepas dari posisi presiden sebagai Presiden G20 dan kita memiliki hubungan yang sangat baik dengan pemerintah Pakistan. Karena itu, dengan kondisi yang ada, bantuan ini harus dilakukan dengan segera,” ungkap Muhadjir dalam keterangannya, Minggu (4/9/2022).

Adapun pembentukan tim bantuan penanganan banjir bandang di Pakistan dan tim persiapan pendanaan melalui Dana Siap Pakai (DSP) akan di koordinasikan oleh BNPB. Kemudian tim bantuan kesehatan, baik tenaga medis, alat kesehatan, obat-obatan, dan lainnya oleh Kemenkes, tim transportasi, keamanan dan personil oleh TNI, dan pendukung lainnya.

“Saya mohon Kepala BNPB yang bertindak sebagai ketua yang didampingi Kemenkes dan Kemenko PMK agar segera merencanakan program dan anggaran untuk pengiriman tim medis dan dikoordinasikan dengan kementerian dan lembaga terkait,” kata Menko PMK.

Sebelumnya Pemerintah Pakistan telah mengumumkan keadaan darurat dan mengerahkan militer untuk menangani apa yang disebut sebagai “Bencana Skala Epik”. Hal itu dikarenakan hujan lebat dan curah hujan tinggi yang melanda Pakistan sejak Juni lalu telah menyebabkan sepertiga wilayah pakistan terendam banjir. Beberapa provinsi yang terdampak parah diantaranya Provinsi Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa. Tercatat, sebanyak 1.136 jiwa meninggal dunia, 1.575 jiwa korban luka, 364.000 jiwa mengungsi, dan 33 juta jiwa terdampak.

“WNI disana (Pakistan), Alhamdulillah tidak ada yang menjadi korban. Sementara ini kita fokuskan langkah kita untuk mitigasi, nanti pada tahap berikutnya akan kita coba rehabilitasi dan rekonstruksi,” tutur Menko PMK.

Menko menambahkan, tim bantuan penanganan banjir bandang di Pakistan yang telah dibentuk perlu melakukan survei pendahuluan.

Baca Juga: Jokowi Harus Buka Telinga dan Hati, Said Iqbal Bersama Buruh Serukan Mogok Massal Besar-besaran

“Tidak cukup saya kira mendapatkan data dari meja tapi perlu ada tim yang mengecek di lapangan,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: