Ekonomi Pulih, Kinerja BFI Finance dan Pinjam Modal Kian Tokcer di Semester I 2022
Sejalan dengan momentum pemulihan ekonomi yang tumbuh positif, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) bersama anak usaha PT Finansial Integrasi Teknologi (Pinjam Modal) yang bergerak di bidang peer-to-peer lending mencatatkan kinerja apik sepanjang semester I 2022.
Tercatat realisasi pembiayaan baru BFI Finance senilai Rp 8,53 triliun pada semester I 2022, naik 40,8% yoy. Hal ini menjadikan total piutang yang dikelola (managed receivables) BFI Finance mencapai Rp16,8 triliun atau naik sebesar 23,3% yoy.
Finance Director BFI Finance Sudjono, dalam acara media luncheon di Jakarta, Selasa (6/9/2022), mengatakan, pencapaian ini disokong oleh meningkatnya kembali daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi secara general memasuki era endemi, realisasi pembiayaan baru serta beragam produk dan layanan jasa yang menyediakan solusi pembiayaan komprehensif bagi masyarakat.
“Performa kami yang solid ini ditandai dari semua lini pembiayaan, baik dari BFI Finance maupun Pinjam Modal. Dari segi adaptasi business process secara digital, kami juga promosikan beragam layanan yang memudahkan masyarakat dan konsumen agar dapat menikmati fasilitas pembiayaan secara lebih cepat dengan persyaratan mudah, namun melalui tahapan proses yang tetap berkualitas dan terpercaya sehingga tercipta solusi pembiayaan yang komprehensif untuk semua lapisan masyarakat,” ujar Sudjono. Baca Juga: Kinerja IKNB Selama Lima Tahun Terakhir Terpantau Baik, ini Buktinya...
Lebih lanjut Dia menjelaskan, portofolio pembiayaan dari managed receivables berdasarkan jenis aset konsumen didominasi oleh pembiayaan mobil bekas dan baru sebesar 69,97% atau senilai Rp11,75 triliun.
"Selanjutnya disusul oleh pembiayaan alat berat dan mesin sebesar 11,97%, motor bekas 10,76%, property-backed financing 2,67%, dan sisanya berasal dari pembiayaan syariah dan chanelling dengan anak usaha, yakni Pinjam Modal," pungkasnya.
Hingga akhir Juni 2022, rapor kinerja yang sehat juga tampak dari rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) BFI Finance di posisi NPF bruto 1,08% dan NPF neto 0,31%. Angka ini mencerminkan performa yang stabil dan jauh lebih baik dibandingkan rata-rata industri (catatan: data Otoritas Jasa Keuangan/OJK per Juni 2022, NPF sebesar 2,81% untuk lembaga pembiayaan).
Peran Pinjam Modal adalah menjembatani penyaluran pinjaman kepada segmen-segmen debitur yang belum mampu mendapatkan akses pembiayaan secara konvensional. Penyaluran pinjaman Pinjam Modal sepanjang semester pertama tahun 2022 meningkat sekitar 32 kali dibandingkan periode yang sama di tahun 2021.
“Kami terus melakukan adaptasi dan improvement strategi bisnis dalam memberikan solusi keuangan yang dapat diakses oleh lebih banyak pelaku usaha. Sepanjang semester satu tahun ini, kami bergerak masif dalam memberikan pinjaman untuk sektor produktif ke sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Sedangkan pada periode semester pertama tahun lalu, penyaluran pinjaman baru hanya tertuju pada sektor kecil dan mikro,” ucap CEO Pinjam Modal Herman Handoko.
Dia menerangkan, kualitas pinjaman dari Pinjam Modal sangatlah sehat yang dapat dilihat dari TKB atau Tingkat Keberhasilan Bayar yang mencapai 99,96% per Juni 2022. Pinjam Modal sendiri telah berizin dan diawasi oleh OJK sejak 19 Mei 2020 dan perizinannya tanpa batas waktu tertentu.
"Dengan fokus Pinjam Modal yang memberikan pinjaman untuk sektor UMKM, maka produk-produknya bertalian erat dengan sektor usaha yang menjadi sasaran. Sektor usaha menengah akan dilayani dengan produk Pinjam Modal Inventory dan Pinjam Modal Invoice. Sedangkan sektor usaha kecil termasuk dalam kategori produk Pinjam Modal Usaha serta untuk sektor usaha mikro tersedia produk bernama Pinjam Modal Toko," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman