Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ramai Ketua Komnas HAM Sebut Ferdy Sambo 'Mafia' dan 'Banyak Duit', Ahmad Taufan: Dia Bukan Orang Sembarangan

Ramai Ketua Komnas HAM Sebut Ferdy Sambo 'Mafia' dan 'Banyak Duit', Ahmad Taufan: Dia Bukan Orang Sembarangan Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha

Setelah videonya viral, Taufan angkat bicara. Dia bilang, video itu bukanlah untuk konsumsi publik. Saat itu, dirinya hanya sedang mengobrol santai dengan sejumlah aktivis dan wartawan usai menjadi pembicara dalam diskusi dengan penyandang disabilitas di Medan, Jumat (2/9). Namun, Taufan tidak membantah soal isi omongannya di video itu.

Dia hanya menyayangkan, video yang harusnya bersifat off the record itu sampai bocor ke publik. Apalagi, video itu diunggah tanpa seizinnya. Alasannya, banyak bahasa yang kurang pas dalam video itu bila menjadi konsumsi publik.

Baca Juga: Dampak Kasus Ferdy Sambo Gak Main-Main! Bisa Bikin...

"Kata mafia kurang tepat kalau untuk publik, itu kan istilah obrolan informal sesama teman," kata Taufan, kemarin.

Karena terlanjur viral, Taufan tak mempersoalkan. Ia hanya menjelaskan maksud omongannya. Kata dia, intinya Sambo punya kekuatan untuk mengendalikan puluhan polisi dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Ia bahkan menginstruksikan personel yang di luar kendalinya, yaitu Reskrim untuk melakukan rekayasa dan obstruction of justice. "Ini kan luar biasa," ujarnya.

Menurut Taufan, kelompok ini seperti tumor dalam tubuh kepolisian yang menggerogoti penegakan hukum. Karena itu, harus dibuang. "Makanya Kapolri harus berani ambil tindakan tegas membuang semua elemen tumornya," katanya.

Taufan mengungkapkan, dalam waktu dekat ini, lembaga yang dipimpinnya akan memberikan rekomendasi kepada Presiden dan DPR dalam rangka perbaikan Polri. Rekomendasi itu berisi kebijakan untuk lembaga Polri. "Perubahan kebijakan itu hanya dapat dibuat oleh Presiden dan anggota dewan," tegasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: