Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siap-siap! Ferdy Sambo dan Kroninya akan Lakukan Perlawanan Balik, Penyelesaian Kasus Sengaja Diperlambat

Siap-siap! Ferdy Sambo dan Kroninya akan Lakukan Perlawanan Balik, Penyelesaian Kasus Sengaja Diperlambat Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo (tengah) berjalan keluar ruangan usai mengikuti sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) di Gedung Transnational Crime Center (TNCC) Divisi Propam Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/8/2022) dini hari. Pimpinan sidang KKEP yakni Kepala Badan Intelijen Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komjen Pol Ahmad Dofiri memutuskan bahwa Ferdy Sambo disanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) sebagai anggota Polri selain itu juga dijatuhkan sanksi etik dengan dinyatakan sebagai perbuatan tercela dan sanksi administratif berupa penempatan khusus selama 40 hari atas kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Geng Ferdy Sambo diyakini sedang membuat skenario untuk melakukan perlawanan balik, atas kasus pembunuhan berencana yang merenggut nyawa Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Disinyalir para kroni Ferdy Sambo ini akan membuat penyelesaian kasus berlangsung lambat dan membuat pernyataan Putri Candrawathi bahwa dirinya telah dilecehkan Brigadir J sukses diterima penyidik. 

Hal ini disampaikan Ketua KNPI Haris Pertama, lewat cuitan di akun @knpiharis, seperti dilansir dari Deli.Suara.com, Rabu (7/9/2022) pagi. Dalam cuitannya, ia juga membeberkan dugaan skenario yang digunakan Ferdy Sambo untuk melakukan perlawanan balik.

Baca Juga: Soal Tuduhan Pelecehan Seksual oleh Brigadir J Kepada Putri Candrawathi, Kabareskrim Polri: Kenapa Gak Lapor?

"Ferdy Sambo bersama kroninya sedang melakukan operasi perlawanan, hal pertama adalah dengan operasi menyukseskan skenario Brigadir J memperkosa Putri Chandrawathi di Magelang," cuit Haris.

Ia juga menyampaikan semakin lama kasus pembunuhan Brigadir J berjalan, maka semakin kuat pula loyalis Kaisar Sambo melakukan perlawanan.

"Makin lama kasus Pembunuhan Brigadir J ini berjalan maka akan membuat Kaisar Sambo serta kroninya menjadi kuat melakukan perlawanan. Semoga saja hukum bisa tegak dengan adil dan tidak masuk angin," ungkapnya.

Meski begitu, Haris berharap semoga saja perlawanan dari kubu Ferdy Sambo tidak terjadi.

Baca Juga: Pengacara Brigadir J Ungkap Ferdy Sambo Punya Rencana Cadangan, Barang Bukti di TKP Sengaja Dirusak

"Semoga saja Operasi Perlawanan Kaisar Sambo dan kroninya tidak berjalan dengan baik dan penegak hukum (Polri, Jaksa dan Hakim) tetap konsisten menegakkan kebenaran serta mengantisipasi perlawanan dari Kaisar Sambo," harapnya.

Diketahui, kelompok geng Sambo, yang dianggap terdiri dari orang-orang yang loyal terhadap Irjen Ferdy Sambo ternyata bukan isapan jempol semata.

Hal ini terungkap ketika Menkopolhukam Mahfud MD memberikan penjelasan dalam podcast YouTube Akbar Faisal Uncensored, seperti dilansir dari Suara Deli, Kamis (18/8/2022). 

Awalnya Mahfud MD menyampaikan atensi Presiden Jokowi agar kasus pembunuhan Brigadir J untuk diusut secara terang benderang, tanpa ada yang ditutup-tutupi.

Saat itu Mahfud menjalin komunikasi dengan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan menyampaikan ingin bertemu dengan Presiden Jokowi.

Baca Juga: Jalani Uji Poligraf, Anak Buah Ferdy Sambo yang Terlibat Pembunuhan Brigadir J Dinyatakan...

"Saya tanya Pak Pram, saya mau ketemu presiden, ini kasus ini gimana arah pak presiden?" ucap Mahfud.

Dari pembicaraan dengan Pramono Anung inilah terungkap kalau Presiden Jokowi marah atas lambannya pengusutan kematian Brigadir J.

"Oh tegas pak, yakinlah saya, wong ini Pak Presiden marah betul dan kenapa lama," ucap Mahfud menirukan perkataan Pramono Anung.

Tak berapa lama, Menkopolhukam juga bertemu saat rapat dengan Presiden Jokowi, dan berpesan kalau kasus tersebut jangan ada yang ditutup-tutupi.

"Terakhir ketika Sambo ketika akan pecah telurnya itu kan sebenarnya sudah ada keyakinan tiga atau dua hari sebelumnya," ucapnya.

Baca Juga: Bantah Isu Pelecehan Seksual, Keluarga Brigadir J: Kalau Korban, Kok Putri Rusak Barang Bukti?

Meski begitu, Mahfud mengatakan proses penetapan tersangka Ferdy Sambo juga tampak lambat.

"Tapi kok lambat terus nih, yang saya dengar di Polri terjadi tarik-menarik," ungkapnya.

Nah, dalam pembicaraan itu Mahfud membeberkan ada loyalis Ferdy Sambo juga datang dari daerah ke Jakarta.

Baca Juga: 3 dari 5 Tersangka Pembunuhan Brigadir J Diperiksa Menggunakan Lie Detector, Hasilnya Ternyata

"Grupnya Sambo dari daerah walau gak ada tugas di Jakarta datang ngawal ke situ, upaya menghilangkan jejak itu dan menghalang-halangi penyidikan," katanya.

Namun, Mahfud MD tidak merinci apakah loyalis Sambo berasal dari daerah mana, apakah termasuk perwira tinggi Polri juga tidak dijelaskan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: