Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fadil Imran Diduga Ikut Skenario Ferdy Sambo, PBNU: Terus terang, Hari Ini Orang Kecewa

Fadil Imran Diduga Ikut Skenario Ferdy Sambo, PBNU: Terus terang, Hari Ini Orang Kecewa Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrurrozi mengatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak boleh tebang pilih dalam mengusut pembunuhan Brigadir Joshua.

Bahkan jika yang diusut adalah sekelas kapolda seperti Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadhil Imran; Kapolda Sumatera Utara, Irjen RZ Panca Putra; dan Kapolda Jawa Timur (Jatim), Irjen Nico Afinta yang diduga membantu Ferdy Sambo.

Baca Juga: Kuatnya Ferdy Sambo, Jenderal Listyo Ngaku Anak Buahnya Sampai Ketakutan Ungkap Kasus Brigadir J!

"Kita berharap penyelidikan transparan, memuaskan harapan masyarakat. Siapapun yang terlibat mesti diungkap, entah pangkatnya apa, enggak boleh pilih-pilih," katanya kepada Republika.co.id, Selasa (6/9/2022).

PBNU, kata dia, mendukung Kapolri bertindak tegas kepada siapapun. "Artinya, kita tidak tahu, mau itu Kapolda atau siapapun. Intinya kita ingin bahwa hukum ini perlu ditegakkan dan kita ini perlu dikembalikan rasa kepercayaan dengan pengungkapan yang profesional dan tuntas," kata dia.

Menurutnya, dalam Islam, hukum diterapkan kepada siapa saja tanpa memandang jabatan, bahkan jika itu kepada anak Rasulullah SAW. Nabi pernah berkata kepada umat Muslim pada saat itu, bahwa ia sendiri yang akan memotong tangan anaknya jika anaknya melakukan pencurian.

Dia menyebut, jika ada upaya untuk melindungi pelaku atau menyesatkan fakta dari kasus Irjen Ferdy Sambo, masyarakat akan mengetahuinya. Masyarakat saat ini sudah kecewa dengan adanya skenario buatan terkait kematian Brigadir J yang telah terungkap, sehingga pengusutan kasus yang tidak transparan akan membuat kepercayaan publik menjadi hilang.

Baca Juga: Sempat Beri Pelukan dan Anggap Adik ke Ferdy Sambo, Kapolda Metro Jaya Fadil Imran Masih Belum Diperiksa

"Terus terang, hari ini orang kecewa mendalam. Kasus ini menampar sekali bagaimana kepercayaan masyarakat dilukai. Makanya, harus betul-betul clear clean, transparan dan tidak ada rekayasa atau pembelokan fakta, sehingga kepercayaan kepada polisi bisa kembali. Sehingga masyarakat menjadi simpati kembali," ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: